Minggu, 25 Desember 2011

Kuda-kudaan

Sepasang suami istri siang-siang horny dan melakukan make love di sofa ruang tamu rumahnya. Karena nafsu, lupa kunci pintu depan.
Tiba-tiba anak ceweknya yang berumur 5 tahun, masuk dan kaget liat adegan ibu dan bapaknya.
Dengan polos ia bertanya, "Papa mama lagi ngapaian? " tanyanya heran melihat mamanya
ditindih papanya yang keringatan.
Kesal karena batal orgasme si papanya bilang "Dah sana main sama teman-temanmu. Papa
sama mama lagi main kuda-kudaan." jawabnya sambil terengah-engah.
Si anak langsung menjawab "Ooh main kuda-kudaaan. Kalau lagi main kuda-kudaan jangan telanjang dong. Nanti diliat orang, disangka lagi ngentot lho...."
Papanya: :O @#$$%&&

Hantu yang Lucu

‎0RANG: "Mengapa anda sering menakut-nakuti manusia tetapi anda juga cepat menghilang ?"
HANTU: "Kami hanya ingin berkenalan dengan orang & mengadakan bisnis antar lain dunia, tetapi ketika kami baru menyapa kebanyakan mereka langsung kabur. Mungkin karena sangking jeleknya"
ORANG: "Tapi mengapa anda sering di kamera?"
HANTU: "Kalau hal itu kami hanya ingin eksis saja didunia manusia. Karena didunia hantu tidak ada kamera, jadi pas ada acara yang berbau mistis kami tampil deh, biar eksis kaya artis hantu lainya seperti: SUSTER NGESOT, SIMANIS JEMBATAN ANCOL, POCONG dll".
ORANG: "Apakah didunia hantu tidak ada internet ?"
HANTU: "Kalau didunia hantu ada internet, kami akan ngeupload sendiri foto-foto kami."
ORANG: "Ini yg sering terjadi, mengapa anda sering merasuki raga seseorang ?"

HANTU: "Kami melakukan hal itu kepada orang yang pikiranya kosong & jika kami masuk kan minimal kami dapat berfikir dengan pikiran manusia. Ya maklumlah IQ kami tidak lebih dari 20."
ORANG: "Ohya, mengapa anda sering bersemayam di pohon-pohon besar ?"
HANTU: "Ide itu kami dapatkan pada ilmu biologi yg mengatakan bahwa tumbuhan bernafas megeluarkan karbon dioksida & mengeluarkan oksigen. Jadi kami bersemayam dipohon-pohon besar karena udaranya sangat sejuk."
ORANG: "Anda juga kedapatan sering menghuni rumah-rumah kosong, bagaimana anda menjelaskanya?"
HANTU: "Anda tahu sendiri kontrakan mahal. Jadi terpaksa deh kami menghuni rumah-rumah kosong."
ORANG: "Terimakasih banyak atas kehadiran anda."
HANTU: "Ya sama-sama capcus ciiin."

Sabtu, 17 Desember 2011

Tukang Becak dan Kuntilanak

Malam yang dingin. Seorang tukang becak menyun karena gak dapat penumpang dari sore. Akhirnya si tukang becak memutuskan untuk pulang. Dalam perjalanan pulang, tiba-tiba muncul seorang wanita berambut panjang memanggilnya.

"Wah, penumpang nih," pikir si tukang becak. Akhirnya wanita itu naik.

Tukang becak: "Mau kemana, dik?"

"Jalan aja pak, nanti saya beritau" jawab wanita itu datar.

Ketika sampai di dekat kuburan, Tiba- tiba menyuruh becak berhenti. “Stop, bang...”,katanya.

Pada saat si wanita turun, tukang becak melihat ternyata kaki wanita berambut panjang itu tidak menyentuh tanah. Serta merta si tukang becak berkata sambil mengigil : "Hiiii....Kuntilanakkkkkkkkk......"

Dengan spontan wanita itu melirik sinis ke arah si tukang becak : "Biarin…daripada lu, tukang becak!"

Perampok Yang Goblok

Ada seorang gadis remaja dari jakarta pindah sekaolah ke jawa tengah dan suatu hari pada acara pramuka, sekolahnya mengadakan kemping di tengah hutan bersama teman-teman. ketika mau masak mereka kehabisan bahan bakar/kayu. lalu sang guru yang namanya "Dalimin" menyuruh anak Jakarta tadi mencari kayu bakar untuk masak. dalam perjalanan
dia bertemu dengan segerombolan perampok dan dia diperkosanya. Saat anak ini
diperkosa dia berteriak minta tolong pada sang guru tadi yang namanya "Dalimin" . Karena dia orang Jakarta dialeknya nggak bisa Dalimin tapi, dalemin, dalemin, dalemin, dalemin ...

Wah wah perampoknya jadi bingung.

Penyakit Zodiak

Bambang disuruh opname di rumah sakit Singapore karena penyakitnya agak parah. Beberapa jam kemudian, ada satu lagi pasien orang bule yang keliatannya sakit parah dan ditaro disebelah Bambang. Si bule walaupun kelihatannya lemah, dia masih mencoba berkomunikasi dengan Bambang. Dia mengangkat tangannya dengan susah payah dan bilang,
"American..."

Bambang yg juga sedang lemah, menjawab,"Indonesian..."

Setelah itu dua2nya pingsan karena kelelahan. kemudian mereka siuman dan mencoba berkomunikasi lagi.

Si bule berkata dg lemah, "James...." dijawab dg susah payah oleh Bambang, "Bambang...." abis itu mereka pingsan lagi.

Beberapa jam kemudian setelah siuman, mereka berdua masih mencoba melanjutkan pembicaraanny. "Texas...." kata si bule, dijawab Bambang, "Cilacap...." pingsan lagi.

Tak lama kemudian mereka sadar dan lagi2 masih mencoba untuk ngobrol. Si bule yg udah ampir kehabisan napas bilang, "Cancer..."(kangker) Dan dengan sisa2 napas yang ada Bambang nyahut, "Sagitarius...."

Dasar Cewek Matre

Seorang lelaki tua menghampiri perempuan muda yang montok.
"Aku akan membayarmu Rp50.000 dan biarkan aku meremas payudaramu," katanya.

"Dasar tua bangka tidak tahu diri. Pergi sana," kata perempuan tersebut.

"Bagaimana kalau seratus ribu?" kata si lelaki tua menawar.

"Tidak bisa. Kalau kamu tidak pergi dari sini akan saya panggil satpam," kata perempuan itu mengancam.

"Setengah juta deh dan biarkan aku meremas payudaramu, sebentar saja. Nggak lama-lama kok," kata si lelaki tua.

Perempuan itu masih menolaknya. "Ya udah, bagaimana kalau satu juta?" lelaki tua tersebut bersikukuh.

Pada tawaran ini si perempuan mulai ragu-ragu. Setelah ia melihat sekeliling dan ternyata tidak ada orang lain di situ, iapun setuju. Ia membuka blus dan BH-nya kemudian membiarkan lelaki tua tersebut meremas-remas payudaranya.

"... Oh my God... ... Oh my God," gumam lelaki tua tersebut ketika meremas payudaranya.
"Kenapa sih Bapak terus-terusan mengatakan Oh my God... ?" tanya si perempuan.

"Masih sambil terus meremas payudara tersebut, si lelaki tua bergumam lebih
keras, "Oh my God... darimana saya akan medapatkan duit satu juta....?"

Jumat, 09 Desember 2011

Makalah Tentang Teori Perkembangan Kognitif

KATA PENGANTAR
Alhamdullillah, Puji dan Syukur penulis haturkan ke Hadirat Allah SWT yang telah memberikan petunjuk dan hidayah-Nya kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah Psikologi Pendidikan.
Makalah kami susun sebagai acuan belajar dalam memahami pelajaran Psikologi Pendidikan sehingga mudah dan cepat untuk dipahami bagi yang membacanya.
Sudah tentu makalah ini masih jauh dari sempurna namun kami berharap kepada pembaca ,sudilah kiranya memberi kritik dan sarannya untuk melengkapi dan menyempurnakan makalah ini.
Kami ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada teman-teman dan yang sudah membantu dalam menyusun makalah ini. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita semua. AMIN

Pemakalah

Kelompok Enam

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………...ii
BAB I : PENDAHULUAN…………………………………………………………….…1
BAB II : PEMBAHASAN………………………………………………………..………2
A.Pengertian………………………………………….…………………2
a)Tahapan Sensorimotor ………………………..……………………3
b)Tahapan Praoperasional …………………………..…………………4
c)Tahapan Operasional Konkrit ……………………………………5
d)Tahapan Operasional Formal …………….…………………………6
B.Proses Perkembangan ……………………………….……………7
C.Isu Dalam Perkembangan Kognitif……………………….……9
1.Tahapan Perkembangan…………..……………………………9
2.Natur Dan Nurtur……………….……………………………………9
3.Stabilitas dan Kelenturan dari Kecerdasan…………………10
BAB III : PENUTUP……………………………………………………………………11
A.KESIMPULAN………………………………………..………………11
B.SARAN……………………………………..…………………………12
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
Psikologi pendidikan adalah studi ilmiah tentang perilaku dan proses mental. Psikologi pendidikan adalah cabang ilmu psikologi yang mengkhususkan diri pada cara memahami pengajaran dan pembelajaran dalam lingkungan pendidikan. Psikologi pendidikan adalah bidang yang sangat luas sehingga dibutuhkan satu buah bahasan tersendiri untuk menjelaskannya.
Seberapa ilmiahkah pendekatan mengajar yang dipakai seorang guru? Baik sains maupun seni dan pengalaman keahlian mengajar berperan penting bagi keberhasilan seorang guru. Bidang psikologi pendidikan banyak mengambil sumber teori dan riset psikologi yang lebih luas. Misalnya, teori perkembangan kognitif dan bicara dalam rangka memberikan informasi bagi guru tentang bagaimana mendidik anak.
Beberapa pertanyaan yang pokok dalam teori perkembangan kognitif adalah dengan alat dan cara apa orang memperoleh pengertian, menyimpan dan menggunakannya. Pada prinsipnya hal ini berhubungan dengan alat-alat pengenalan dan bentuk-bentuk pengenalan. Kognisi adalah pengertian yang luas mengenai berpikir dan mengamati jadi tingkah laku yang mengakibatkan orang memperoleh pengertian atau yang dibutuhkan untuk menggunakan pengertian.
Psikolog Swiss yang sering disebut dalam buku ini yaitu Jean Piaget telah banyak mempengaruhi psikologi perkembangan dalam hal perkembangan kognisi. Dia telah memberikan banyak pendapat serta dorongan dalam hal ini (dibandingkan untuk berikutnya Ginsburg dan Opper, 1969).

BAB II
PEMBAHASAN
A.Pengertian
Teori Perkembangan Kognitif, dikembangkan oleh Jean Piaget, seorang psikolog Swiss yang hidup tahun 1896-1980, menyatakan bahwa anak dapat membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri. Piaget yakin bahwa anak-anak menyesuaikan pemikiran mereka untuk menguasai gagasan-gagasan baru, karena informasi tambahan akan menambah pemahaman mereka terhadap dunia.
Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan. Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya skema tentang bagaimana seseorang mempersepsi lingkungannya dalam tahapan-tahapan perkembangan, saat seseorang memperoleh cara baru dalam merepresentasikan informasi secara mental. Teori ini digolongkan ke dalam konstruktivisme, yang berarti, tidak seperti teori nativisme (yang menggambarkan perkembangan kognitif sebagai pemunculan pengetahuan dan kemampuan bawaan), teori ini berpendapat bahwa kita membangun kemampuan kognitif kita melalui tindakan yang termotivasi dengan sendirinya terhadap lingkungan. Untuk pengembangan teori ini, Piaget memperoleh Erasmus Prize. Piaget membagi skema yang digunakan anak untuk memahami dunianya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia adalah
a)Tahapan sensorimotor (usia 0–2 tahun).
b)Tahapan praoperasional (usia 2–7 tahun).
c)Tahapan operasional konkrit (usia 7–11 tahun).
d)Tahapan operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa).
a)Tahapan Sensorimotor
Menurut Piaget, bayi lahir dengan sejumlah refleks bawaan selain juga dorongan untuk mengeksplorasi dunianya. Skema awalnya dibentuk melalui diferensiasi refleks bawaan tersebut. Periode sensorimotor adalah periode pertama dari empat periode. Piaget berpendapat bahwa tahapan ini menandai perkembangan kemampuan dan pemahaman spatial penting dalam enam sub-tahapan:
1.Sub-tahapan skema refleks, muncul saat lahir sampai usia enam minggu dan berhubungan terutama dengan refleks.
2.Sub-tahapan fase reaksi sirkular primer, dari usia enam minggu sampai empat bulan dan berhubungan terutama dengan munculnya kebiasaan-kebiasaan.
3.Sub-tahapan fase reaksi sirkular sekunder, muncul antara usia empat sampai sembilan bulan dan berhubungan terutama dengan koordinasi antara penglihatan dan pemaknaan.
4.Sub-tahapan koordinasi reaksi sirkular sekunder, muncul dari usia sembilan sampai duabelas bulan, saat berkembangnya kemampuan untuk melihat objek sebagai sesuatu yang permanen walau kelihatannya berbeda kalau dilihat dari sudut berbeda (permanensi objek).
5.Sub-tahapan fase reaksi sirkular tersier, muncul dalam usia dua belas sampai delapan belas bulan dan berhubungan terutama dengan penemuan cara-cara baru untuk mencapai tujuan.
6.Sub-tahapan awal representasi simbolik, berhubungan terutama dengan tahapan awal kreativitas.
b)Tahapan Praoperasional
Tahapan ini merupakan tahapan kedua dari empat tahapan. Dengan mengamati urutan permainan, Piaget bisa menunjukkan bahwa setelah akhir usia dua tahun jenis yang secara kualitatif baru dari fungsi psikologis muncul. Pemikiran (Pra) Operasi dalam teori Piaget adalah prosedur melakukan tindakan secara mental terhadap objek-objek. Ciri dari tahapan ini adalah operasi mental yang jarang dan secara logika tidak memadai. Dalam tahapan ini, anak belajar menggunakan dan merepresentasikan objek dengan gambaran dan kata-kata. Pemikirannya masih bersifat egosentris: anak kesulitan untuk melihat dari sudut pandang orang lain. Anak dapat mengklasifikasikan objek menggunakan satu ciri, seperti mengumpulkan semua benda merah walau bentuknya berbeda-beda atau mengumpulkan semua benda bulat walau warnanya berbeda-beda.
Menurut Piaget, tahapan pra-operasional mengikuti tahapan sensorimotor dan muncul antara usia dua sampai enam tahun. Dalam tahapan ini, anak mengembangkan keterampilan berbahasanya. Mereka mulai merepresentasikan benda-benda dengan kata-kata dan gambar. Bagaimanapun, mereka masih menggunakan penalaran intuitif bukan logis. Di permulaan tahapan ini, mereka cenderung egosentris, yaitu, mereka tidak dapat memahami tempatnya di dunia dan bagaimana hal tersebut berhubungan satu sama lain. Mereka kesulitan memahami bagaimana perasaan dari orang di sekitarnya. Tetapi seiring pendewasaan, kemampuan untuk memahami perspektif orang lain semakin baik. Anak memiliki pikiran yang sangat imajinatif di saat ini dan menganggap setiap benda yang tidak hidup pun memiliki perasaan.
c)Tahapan Operasional Konkrit
Tahapan ini adalah tahapan ketiga dari empat tahapan. Muncul antara usia enam sampai dua belas tahun dan mempunyai ciri berupa penggunaan logika yang memadai. Proses-proses penting selama tahapan ini adalah:
a.Pengurutan adalah kemampuan untuk mengurutan objek menurut ukuran, bentuk, atau ciri lainnya. Contohnya, bila diberi benda berbeda ukuran, mereka dapat mengurutkannya dari benda yang paling besar ke yang paling kecil.
b.Klasifikasi adalah kemampuan untuk memberi nama dan mengidentifikasi serangkaian benda menurut tampilannya, ukurannya, atau karakteristik lain, termasuk gagasan bahwa serangkaian benda-benda dapat menyertakan benda lainnya ke dalam rangkaian tersebut. Anak tidak lagi memiliki keterbatasan logika berupa animisme (anggapan bahwa semua benda hidup dan berperasaan).
c.Decentering adalah anak mulai mempertimbangkan beberapa aspek dari suatu permasalahan untuk bisa memecahkannya. Sebagai contoh anak tidak akan lagi menganggap cangkir lebar tapi pendek lebih sedikit isinya dibanding cangkir kecil yang tinggi.
d.Reversibility adalah anak mulai memahami bahwa jumlah atau benda-benda dapat diubah, kemudian kembali ke keadaan awal. Untuk itu, anak dapat dengan cepat menentukan bahwa 4+4 sama dengan 8, 8-4 akan sama dengan 4, jumlah sebelumnya.
e.Konservasi adalah memahami bahwa kuantitas, panjang, atau jumlah benda-benda adalah tidak berhubungan dengan pengaturan atau tampilan dari objek atau benda-benda tersebut. Sebagai contoh, bila anak diberi cangkir yang seukuran dan isinya sama banyak, mereka akan tahu bila air dituangkan ke gelas lain yang ukurannya berbeda, air di gelas itu akan tetap sama banyak dengan isi cangkir lain.
f.Penghilangan Sifat Egosentrisme adalah kemampuan untuk melihat sesuatu dari sudut pandang orang lain (bahkan saat orang tersebut berpikir dengan cara yang salah). Sebagai contoh, tunjukkan komik yang memperlihatkan Siti menyimpan boneka di dalam kotak, lalu meninggalkan ruangan, kemudian Ujang memindahkan boneka itu ke dalam laci, setelah itu baru Siti kembali ke ruangan. Anak dalam tahap operasi konkrit akan mengatakan bahwa Siti akan tetap menganggap boneka itu ada di dalam kotak walau anak itu tahu bahwa boneka itu sudah dipindahkan ke dalam laci oleh Ujang.
d)Tahapan Operasional Formal
Tahap operasional formal adalah periode terakhir perkembangan kognitif dalam teori Piaget. Tahap ini mulai dialami anak dalam usia sebelas tahun (saat pubertas) dan terus berlanjut sampai dewasa. Karakteristik tahap ini adalah diperolehnya kemampuan untuk berpikir secara abstrak, menalar secara logis, dan menarik kesimpulan dari informasi yang tersedia. Dalam tahapan ini, seseorang dapat memahami hal-hal seperti cinta, bukti logis, dan nilai. Ia tidak melihat segala sesuatu hanya dalam bentuk hitam dan putih, namun ada "gradasi abu-abu" di antaranya. Dilihat dari faktor biologis, tahapan ini muncul saat pubertas (saat terjadi berbagai perubahan besar lainnya), menandai masuknya ke dunia dewasa secara fisiologis, kognitif, penalaran moral, perkembangan psikoseksual, dan perkembangan sosial. Beberapa orang tidak sepenuhnya mencapai perkembangan sampai tahap ini, sehingga ia tidak mempunyai keterampilan berpikir sebagai seorang dewasa dan tetap menggunakan penalaran dari tahap operasional konkrit.
Keempat tahapan ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
•Walau tahapan-tahapan itu bisa dicapai dalam usia bervariasi tetapi urutannya selalu sama. Tidak ada ada tahapan yang diloncati dan tidak ada urutan yang mundur.
•Universal (tidak terkait budaya)
•Bisa digeneralisasi: representasi dan logika dari operasi yang ada dalam diri seseorang berlaku juga pada semua konsep dan isi pengetahuan
•Tahapan-tahapan tersebut berupa keseluruhan yang terorganisasi secara logis
•Urutan tahapan bersifat hirarkis (setiap tahapan mencakup elemen-elemen dari tahapan sebelumnya, tapi lebih terdiferensiasi dan terintegrasi)
•Tahapan merepresentasikan perbedaan secara kualitatif dalam model berpikir, bukan hanya perbedaan kuantitatif
B.Proses Perkembangan
Seorang individu dalam hidupnya selalu berinteraksi dengan lingkungan. Dengan berinteraksi tersebut, seseorang akan memperoleh skema. Skema berupa kategori pengetahuan yang membantu dalam menginterpretasi dan memahami dunia. Skema juga menggambarkan tindakan baik secara mental maupun fisik yang terlibat dalam memahami atau mengetahui sesuatu. Sehingga dalam pandangan Piaget, skema mencakup baik kategori pengetahuan maupun proses perolehan pengetahuan tersebut. Seiring dengan pengalamannya mengeksplorasi lingkungan, informasi yang baru didapatnya digunakan untuk memodifikasi, menambah, atau mengganti skema yang sebelumnya ada. Sebagai contoh, seorang anak mungkin memiliki skema tentang sejenis binatang, misalnya dengan burung. Bila pengalaman awal anak berkaitan dengan burung kenari, anak kemungkinan beranggapan bahwa semua burung adalah kecil, berwarna kuning, dan mencicit. Suatu saat, mungkin anak melihat seekor burung unta. Anak akan perlu memodifikasi skema yang ia miliki sebelumnya tentang burung untuk memasukkan jenis burung yang baru ini.
Asimilasi adalah proses menambahkan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada. Proses ini bersifat subjektif, karena seseorang akan cenderung memodifikasi pengalaman atau informasi yang diperolehnya agar bisa masuk ke dalam skema yang sudah ada sebelumnya. Dalam contoh di atas, melihat burung kenari dan memberinya label "burung" adalah contoh mengasimilasi binatang itu pada skema burung si anak.
Akomodasi adalah bentuk penyesuaian lain yang melibatkan pengubahan atau penggantian skema akibat adanya informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang sudah ada. Dalam proses ini dapat pula terjadi pemunculan skema yang baru sama sekali. Dalam contoh di atas, melihat burung unta dan mengubah skemanya tentang burung sebelum memberinya label "burung" adalah contoh mengakomodasi binatang itu pada skema burung si anak.
Melalui kedua proses penyesuaian tersebut, sistem kognisi seseorang berubah dan berkembang sehingga bisa meningkat dari satu tahap ke tahap di atasnya. Proses penyesuaian tersebut dilakukan seorang individu karena ia ingin mencapai keadaan equilibrium, yaitu berupa keadaan seimbang antara struktur kognisinya dengan pengalamannya di lingkungan. Seseorang akan selalu berupaya agar keadaan seimbang tersebut selalu tercapai dengan menggunakan kedua proses penyesuaian di atas.
Dengan demikian, kognisi seseorang berkembang bukan karena menerima pengetahuan dari luar secara pasif tapi orang tersebut secara aktif mengkonstruksi pengetahuannya.
C.Isu Dalam Perkembangan Kognitif
Isu utama dalam perkembangan kognitif serupa dengan isu perkembangan psikologi secara umum:
a)Tahapan Perkembangan
•Perbedaan Kualitatif dan Kuantitatif.
Terdapat kontroversi terhadap pembagian tahapan perkembangan berdasarkan perbedaan kualitas atau kuantitas kognisi.
•Kontinuitas dan Diskontinuitas.
Kontroversi ini membahas apakah pembagian tahapan perkembangan merupakan proses yang berkelanjutan atau proses terputus pada tiap tahapannya.
•Homogenitas dari fungsi kognisi.
Terdapat perbedaan kemampuan fungsi kognisi dari tiap individu.
b)Natur dan Nurtur
Kontroversi natur dan nurtur berasal dari perbedaan antara filsafat nativisme dan filsafat empirisme. Nativisme mempercayai bahwa pada kemampuan otak manusia sejak lahir telah dipersiapkan untuk tugas-tugas kognitif. Empirisme mempercayai bahwa kemampuan kognisi merupakan hasil dari pengalaman.
c)Stabilitas dan Kelenturan dari Kecerdasan
Secara relatif kecerdasan seorang anak tetap stabil pada suatu derajat kecerdasan, namun terdapat perbedaan kemampuan kecerdasan seorang anak pada usia 3 tahun dibandingkan dengan usia 15 tahun.
D.Sudut Pandang Lain
Pada saat ini terdapat beberapa pendekatan yang berbeda untuk menjelaskan perkembangan kognitif.
•Teori perkembangan kognitif neurosains.
Kemajuan ilmu neurosains dan teknologi memungkinkan mengaitkan antara aktivitas otak dan perilaku. Biologis menjadi dasar dari pendekatan ini untuk menjelaskan perkembangan kognitif.
•Teori Konstruksi pemikiran-sosial.
Selain biologi, konteks sosial juga merupakan salah satu sudut pandang dari perkembangan kognitif. Perspektif ini menyatakan bahwa lingkungan sosial dan budaya akan memberikan pengaruh terbesar terhadap pembentukan kognisi dan pemikiran anak. Teori ini memiliki implikasi langsung pada dunia pendidikan. Teori Vygotsky menyatakan bahwa anak belajar secara aktif lebih baik daripada secara pasif.
•Teori Theory of Mind (TOM)
Teori perkembangan kognitif ini percaya bahwa anak memiliki teori maupun skema mengenai dunianya yang menjadi dasar kognisinya. Tokoh dari ToM ini diantaranya adalah Andrew N. Meltzoff.

BAB III
PENUTUP
A.Kesimpulan
Dalam pembahasan teori kognitif ini, kami membahas teori kognitif Jean Piaget. Dalam teori, Piaget menyatakan bahwa anak dapat membangun secara aktif dunia kognitif mereka sendiri. Piaget yakin bahwa anak-anak menyesuaikan pemikiran mereka untuk menguasai gagasan-gagasan baru, karena informasi tambahan akan menambah pemahaman mereka terhadap dunia. Teorinya memberikan banyak konsep utama dalam lapangan psikologi perkembangan dan berpengaruh terhadap perkembangan konsep kecerdasan, yang bagi Piaget, berarti kemampuan untuk secara lebih tepat merepresentasikan dunia dan melakukan operasi logis dalam representasi konsep yang berdasar pada kenyataan.
Teori ini membahas munculnya dan diperolehnya skema serta membaginya melalui empat periode utama yang berkorelasi dengan dan semakin canggih seiring pertambahan usia adalah
a)Tahapan sensorimotor (usia 0–2 tahun).
b)Tahapan praoperasional (usia 2–7 tahun).
c)Tahapan operasional konkrit (usia 7–11 tahun).
d)Tahapan operasional formal (usia 11 tahun sampai dewasa).
Proses perkembangan teori kognitif Piaget adalah
1.Skema adalah kerangka kognitif atau kerangka referensi.
2.Asimilasi adalah proses menambahkan informasi baru ke dalam skema yang sudah ada.
3.Akomodasi adalah bentuk penyesuaian lain yang melibatkan pengubahan atau penggantian skema akibat adanya informasi baru yang tidak sesuai dengan skema yang sudah ada.
4.Equilibrium, yaitu berupa keadaan seimbang antara struktur kognisinya dengan pengalamannya di lingkungan.
B.SARAN
Dalam pembuatan makalah ini, terdapat kesalahan-kesalahan baik dalam penyajian bahan atau penulisan makalah. Maka daripada itu, berikan kritik dan saran kepada makalah agar saran dan kritik saudara dapat menjadi referensi dan perbaikan dalam makalah kami. Dari lubuk hati kami paling dalam, kami minta maaf dari Bapak Dosen agar memaafkanya dan memakluminya.

DAFTAR PUSTAKA
Bjorklund, D.F. 2000 Children's Thinking: Developmental Function and Individual Differences. 3rd ed. Bellmont, CA : Wadsworth
Cole, M, et al. 2005. The Development of Children. New York: Worth Publishers.
Johnson, M.H. 2005. Developmental Cognitive Neuroscience. 2nd ed. Oxford : Blacwell publishing.
Monk, F.J. 1970. Nijmeegs Tijdschrift Voor Psychologie. Hedendaagse jeugd: theoretische en empirische kanttekeningen 18,339-352
Piaget, J. 1954. "The Construction of Reality in The Child". New York: Basic Books.
Piaget, J. 1977. The Essential Piaget. ed by Howard E. Gruber and J. Jacques Voneche Gruber, New York: Basic Books.
Piaget, J. 1983. "Piaget's theory". In P. Mussen (ed). Handbook of Child Psychology. 4th edition. Vol. 1. New York: Wiley.
Piaget, J. 1995. Sociological Studies. London: Routledge.
Piaget, J. 2000. "Commentary on Vygotsky". New Ideas in Psychology, 18, 241–259.
Piaget, J. 2001. Studies in Reflecting Abstraction. Hove, UK: Psychology Press.
Seifer, Calvin "Educational Psychology"
www.wikipedia.com/teori-kognitif/

Makalah Tentang HAM

BAB I
PENDAHULUAN

I.Latar Belakang Masalah
Hak merupakan unsur normatif yang melekat pada diri setiap manusia yang dalam penerapannya berada pada ruang lingkup hak persamaan dan hak kebebasan yang terkait dengan interaksinya antara individu atau dengan instansi. Hak juga merupakan sesuatu yang harus diperoleh. Masalah HAM adalah sesuatu hal yang sering kali dibicarakan dan dibahas terutama dalam era reformasi ini. HAM lebih dijunjung tinggi dan lebih diperhatikan dalam era reformasi dari pada era sebelum reformasi. Perlu diingat bahwa dalam hal pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri. Dalam hal ini penulis merasa tertarik untuk membuat makalah tentang HAM. Maka dengan ini penulis mengambil judul “Hak Asasi Manusia”.

II.Identifikasi Masalah
Dalam makalah ini penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut:
I.Pengertian HAM
II.Ciri Pokok Hakikat HAM
III.Perkembangan Pemikiran HAM
IV.HAM dalam Tinjauan Islam
V.HAM dalam Perundang-Undangan Nasional
VI.Pelanggaran HAM dan Pengadilan HAM
VII.Contoh-Contoh Pelanggaran HAM

III.Batasan Masalah
Agar masalah pembahasan tidak terlalu luas dan lebih terfokus pada masalah dan tujuan dalam hal ini pembuatan makalah ini, maka dengan ini penyusun membatasi masalah hanya pada ruang lingkup HAM.

IV.Metode Pembahasan
Dalam hal ini penulis menggunakan:
•Metode deskritif, sebagaimana ditunjukan oleh namanya, pembahasan ini bertujuan untuk memberikan gambaran tentang suatu masyarakat atau kelompok orang tertentu atau gambaran tentang suatu gejala atau hubungan antara dua gejala atau lebih (Atherton dan Klemmack: 1982).
•Penelitian kepustakaan, yaitu Penelitian yang dilakukan melalui kepustakaan, mengumpulkan data-data dan keterangan melalui buku-buku dan bahan lainnya yang ada hubungannya dengan masalah-masalah yang diteliti.

BAB II
PEMBAHASAN

I.Pengertian
•HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia, sesuai dengan kodratnya (Kaelan: 2002).
•Menurut pendapat Jan Materson (dari komisi HAM PBB), dalam Teaching Human Rights, United Nations sebagaimana dikutip Baharuddin Lopa menegaskan bahwa HAM adalah hak-hak yang melekat pada setiap manusia, yang tanpanya manusia mustahil dapat hidup sebagai manusia.
•John Locke menyatakan bahwa HAM adalah hak-hak yang diberikan langsung oleh Tuhan Yang Maha Pencipta sebagai hak yang kodrati. (Mansyur Effendi, 1994).
•Dalam pasal 1 Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang HAM disebutkan bahwa “Hak Asasi Manusia adalah seperangkat hak yang melekat pada hakekat dan keberadaan manusia sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa dan merupakan anugerah-Nya yang wajib dihormati, dijunjung tinggi, dan dilindungi oleh negara, hukum, pemerintah dan setiap orang, demi kehormatan serta perlindungan harkat dan martabat manusia”.

II.Ciri Pokok Hakikat HAM
Berdasarkan beberapa rumusan HAM di atas, dapat ditarik kesimpulan tentang beberapa ciri pokok hakikat HAM yaitu:
a.HAM tidak perlu diberikan, dibeli ataupun diwarisi. HAM adalah bagian dari manusia secara otomatis.
b.HAM berlaku untuk semua orang tanpa memandang jenis kelamin, ras, agama, etnis, pandangan politik atau asal-usul sosial dan bangsa.
c.HAM tidak bisa dilanggar. Tidak seorangpun mempunyai hak untuk membatasi atau melanggar hak orang lain. Orang tetap mempunyai HAM walaupun sebuah Negara membuat hukum yang tidak melindungi atau melanggar HAM (Mansyur Fakih, 2003).

III.Perkembangan Pemikiran HAM
Perkembangan pemikiran HAM dibagi dalam 4 generasi, yaitu :
1.Generasi pertama berpendapat bahwa pemikiran HAM hanya berpusat pada bidang hukum dan politik. Fokus pemikiran HAM generasi pertama pada bidang hukum dan politik disebabkan oleh dampak dan situasi perang dunia II, totaliterisme dan adanya keinginan Negara-negara yang baru merdeka untuk menciptakan sesuatu tertib hukum yang baru.
2.Generasi kedua pemikiran HAM tidak saja menuntut hak yuridis melainkan juga hak-hak sosial, ekonomi, politik dan budaya. Jadi pemikiran HAM generasi kedua menunjukan perluasan pengertian konsep dan cakupan hak asasi manusia. Pada masa generasi kedua, hak yuridis kurang mendapat penekanan sehingga terjadi ketidakseimbangan dengan hak sosial-budaya, hak ekonomi dan hak politik.
3.Generasi ketiga sebagai reaksi pemikiran HAM generasi kedua. Generasi ketiga menjanjikan adanya kesatuan antara hak ekonomi, sosial, budaya, politik dan hukum dalam suatu keranjang yang disebut dengan hak-hak melaksanakan pembangunan. Dalam pelaksanaannya hasil pemikiran HAM generasi ketiga juga mengalami ketidakseimbangan dimana terjadi penekanan terhadap hak ekonomi dalam arti pembangunan ekonomi menjadi prioritas utama, sedangkan hak lainnya terabaikan sehingga menimbulkan banyak korban, karena banyak hak-hak rakyat lainnya yang dilanggar.
4.Generasi keempat yang mengkritik peranan negara yang sangat dominant dalam proses pembangunan yang terfokus pada pembangunan ekonomi dan menimbulkan dampak negative seperti diabaikannya aspek kesejahteraan rakyat. Selain itu program pembangunan yang dijalankan tidak berdasarkan kebutuhan rakyat secara keseluruhan melainkan memenuhi kebutuhan sekelompok elit. Pemikiran HAM generasi keempat dipelopori oleh Negara-negara di kawasan Asia yang pada tahun 1983 melahirkan deklarasi hak asasi manusia yang disebut Declaration of the basic Duties of Asia People and Government.
Perkembangan pemikiran HAM dunia bermula dari:
a)Magna Charta
Pada umumnya para pakar di Eropa berpendapat bahwa lahirnya HAM di kawasan Eropa dimulai dengan lahirnya magna Charta yang antara lain memuat pandangan bahwa raja yang tadinya memiliki kekuasaan absolute (raja yang menciptakan hukum, tetapi ia sendiri tidak terikat dengan hukum yang dibuatnya), menjadi dibatasi kekuasaannya dan mulai dapat diminta pertanggung jawabannya dimuka hukum (Mansyur Effendi,1994).
b)The American Declaration
Perkembangan HAM selanjutnya ditandai dengan munculnya The American Declaration of Independence yang lahir dari paham Rousseau dan Montesquuieu. Mulailah dipertegas bahwa manusia adalah merdeka sejak di dalam perut ibunya, sehingga tidaklah logis bila sesudah lahir ia harus dibelenggu.
c)The French Declaration
Pada tahun 1789 lahirlah The French Declaration (Deklarasi Perancis), dimana ketentuan tentang hak lebih dirinci lagi sebagaimana dimuat dalam The Rule of Law yang antara lain berbunyi tidak boleh ada penangkapan tanpa alasan yang sah. Dalam kaitan itu berlaku prinsip presumption of innocent, artinya orang-orang yang ditangkap, kemudian ditahan dan dituduh, berhak dinyatakan tidak bersalah, sampai ada keputusan pengadilan yang berkekuatan hukum tetap yang menyatakan ia bersalah.

d)The Four Freedom
Ada empat hak kebebasan berbicara dan menyatakan pendapat, hak kebebasan memeluk agama dan beribadah sesuai dengan ajaran agama yang diperlukannya, hak kebebasan dari kemiskinan dalam Pengertian setiap bangsa berusaha mencapai tingkat kehidupan yang damai dan sejahtera bagi penduduknya, hak kebebasan dari ketakutan, yang meliputi usaha, pengurangan persenjataan, sehingga tidak satupun bangsa berada dalam posisi berkeinginan untuk melakukan serangan terhadap Negara lain ( Mansyur Effendi,1994).
Perkembangan pemikiran HAM di Indonesia:
Pemikiran HAM periode sebelum kemerdekaan yang paling menonjol pada Indische Partij adalah hak untuk mendapatkan kemerdekaan serta mendapatkan perlakukan yang sama hak kemerdekaan.
Sejak kemerdekaan tahun 1945 sampai sekarang di Indonesia telah berlaku 3 UUD dalam 4 periode, yaitu:
•Periode 18 Agustus 1945 sampai 27 Desember 1949, berlaku UUD 1945.
•Periode 27 Desember 1949 sampai 17 Agustus 1950, berlaku konstitusi Republik Indonesia Serikat.
•Periode 17 Agustus sampai 5 Juli 1959, berlaku UUD 1950.
•Periode 5 Juli 1959 sampai sekarang, berlaku Kembali UUD 1945.

IV.HAM dalam Tinjauan Islam
Adanya ajaran tentang HAM dalam Islam menunjukan bahwa Islam sebagai agama telah menempatkan manusia sebagai makhluk terhormat dan mulia. Oleh karena itu, perlindungan dan penghormatan terhadap manusia merupakan tuntutan ajaran itu sendiri yang wajib dilaksanakan oleh umatnya terhadap sesama manusia tanpa terkecuali. Hak-hak yang diberikan Allah itu bersifat permanent, kekal dan abadi, tidak boleh dirubah atau dimodifikasi (Abu A'la Almaududi, 1998). Dalam Islam terdapat dua konsep tentang hak, yakni hak manusia (hak al insan) dan hak Allah. Setiap hak itu saling melandasi satu sama lain. Hak Allah melandasi manusia dan juga sebaliknya. Dalam aplikasinya, tidak ada satupun hak yang terlepas dari kedua hak tersebut, misalnya sholat.
Sementara dalam hal al insan seperti hak kepemilikan, setiap manusia berhak untuk mengelola harta yang dimilikinya.
Konsep islam mengenai kehidupan manusia didasarkan pada pendekatan teosentris (theocentries) atau yang menempatkan Allah melalui ketentuan syariatnya sebagai tolak ukur tentang baik buruk tatanan kehidupan manusia baik sebagai pribadi maupun sebagai warga masyarakjat atau warga bangsa. Dengan demikian konsep Islam tentang HAM berpijak pada ajaran tauhid. Konsep tauhid mengandung ide persamaan dan persaudaraan manusia. Konsep tauhid juga mencakup ide persamaan dan persatuan semua makhluk yang oleh Harun Nasution dan Bahtiar Effendi disebut dengan ide perikemakhlukan. Islam datang secara inheren membawa ajaran tentang HAM, ajaran islam tentang HAM dapat dijumpai dalam sumber utama ajaran islam yaitu al-Qur'an dan al-Hadits yang merupakan sumber ajaran normative, juga terdapat praktek kehidupan umat islam.
Dilihat dari tingkatannya, ada 3 bentuk HAM dalam Islam, pertama, Hak Darury (hak dasar). Sesuatu dianggap hak dasar apabila hak tersebut dilanggar, bukan hanya membuat manusia sengsara, tetapi juga eksistensinya bahkan hilang harkat kemanusiaannya. Sebagai misal, bila hak hidup dilanggar maka berarti orang itu mati. Kedua, hak sekunder ( hajy ) yakni hak-hak yang bila tidak dipenuhi akan berakibat hilangnya hak-hak elementer misalnya, hak seseorang untuk memperoleh sandang pangan yang layak maka akan mengakibatkan hilangnya hak hidup. Ketiga hak tersier (tahsiny) yakni hak yang tingkatannya lebih rendah dari hak primer dan sekunder (Masdar F. Mas'udi, 2002).
Mengenai HAM yang berkaitan dengan hak-hak warga Negara, Al Maududi menjelaskan bahwa dalam Islam hak asasi pertama dan utama warga negara adalah:

•Melindungi nyawa, harta dan martabat mereka bersama-sama dengan jaminan bahwa hak ini tidak kami dicampuri, kecuali dengan alasan-alasan yang sah dan ilegal.
•Perlindungan atas kebebasan pribadi. Kebebasan pribadi tidak bisa dilanggar kecuali setelah melalui proses pembuktian yang meyakinkan secara hukum dan memberikan kesempatan kepada tertuduh untuk mengajukan pembelaan.
•Kemerdekaan mengemukakan pendapat serta menganut keyakinan masing-masing.
•Jaminan pemenuhan kebutuhan pokok bagi semua warga negara tanpa membedakan kasta atau keyakinan. Salah satu kewajiban zakat kepada umat Islam, salah satunya untuk memenuhi kebutuhan pokok warga negara.

V.HAM dalam Perundang-Undangan Nasional
Dalam perundang-undangan RI paling tidak terdapat bentuk hukum tertulis yang memuat aturan tentang HAM. Pertama, dalam konstitusi (UUD Negara). Kedua, dalam ketetapan MPR (TAP MPR). Ketiga, dalam Undang-undang. Keempat, dalam peraturan pelaksanaan perundang-undangan seperti peraturan pemerintah, keputusan presiden dan peraturan pelaksanaan lainnya.
Kelebihan pengaturan HAM dalam konstitusi memberikan jaminan yang sangat kuat karena perubahan dan atau penghapusan satu pasal dalam konstitusi seperti dalam ketatanegaraan di Indonesia mengalami proses yang sangat berat dan panjang, antara lain melalui amandemen dan referendum, sedangkan kelemahannya karena yang diatur dalam konstitusi hanya memuat aturan yang masih global seperti ketentuan tentang HAM dalam konstitusi RI yang masih bersifat global. Sementara itu bila pengaturan HAM dalam bentuk Undang-undang dan peraturan pelaksanaannya kelemahannya, pada kemungkinan seringnya mengalami perubahan.

VI.Pelanggaran HAM dan Pengadilan HAM
Pelanggaran HAM adalah setiap perbuatan seseorang atau kelompok orang termasuk aparat negara baik disengaja ataupun tidak disengaja atau kelalaian yang secara hukum mengurangi, menghalangi, membatasi dan atau mencabut HAM seseorang atau kelompok orang yang dijamin oleh Undang-Undang ini, dan tidak didapatkan atau dikhawatirkan tidak akan memperoleh penyelesaian hukum yang berlaku (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM). Sedangkan bentuk pelanggaran HAM ringan selain dari kedua bentuk pelanggaran HAM berat itu.
Kejahatan genosida adalah setiap perbuatan yang dilakukan dengan maksud untuk menghancurkan atau memusnahkan seluruh atau sebagian kelompok bangsa, ras, kelompok etnis dan kelompok agama. Kejahatan genosida dilakukan dengan cara membunuh anggota kelompok, mengakibatkan penderitaan fisik atau mental yang berat terhadap anggota-anggota kelompok, menciptakan kondisi kehidupan kelompok yang akan mengakibatkan kemusnahan secara fisik baik seluruh atau sebagiannya, memaksakan tindakan-tindakan yang bertujuan mencegah kelahiran di dalam kelompok, dan memindahkan secara paksa anak-anak dari kelompok tertentu ke kelompok lain (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM).
Sementara itu kejahatan kemanusiaan adalah salah satu perbuatan yang dilakukan sebagai bagian dari serangan yang meluas atau sistematik yang diketahuinya bahwa serangan tersebut tujukan secara langsung terhadap penduduk sipil berupa pembunuhan, pemusnahan, perbudakan, pengusiran atau pemindahan penduduk secara paksa, perampasan kemerdekaan atau perampasan kebebasan fisik lain secara sewenang-wenang yang melanggar (asas-asas) ketentuan pokok hukum internasional, penyiksaan, perkosaan, perbudakan seksual, pelacuran secara paksa atau bentuk-bentuk kekerasan seksual lain yang setara, penganiayaan terhadap suatu kelompok tertentu atau perkumpulan yang didasari persamaan paham politik, ras, kebangsaan, etnis, budaya, agama, jenis kelamin atau alasan lain yang telah diakui secara universal sebagai hal yang dilarang menurut hukum internasional, penghilangan orang secara paksa, dan kejahatan apartheid.
Pelanggaran terhadap HAM dapat dilakukan oleh baik aparatur negara maupun bukan aparatur negara (UU No. 26/2000 tentang pengadilan HAM). Karena itu penindakan terhadap pelanggaran HAM tidak boleh hanya ditujukan terhadap aparatur negara, tetapi juga pelanggaran yang dilakukan bukan oleh aparatur negara. Penindakan terhadap pelanggaran HAM mulai dari penyelidikan, penuntutan, dan persidangan terhadap pelanggaran yang terjadi harus bersifat non-diskriminatif dan berkeadilan. Pengadilan HAM merupakan pengadilan khusus yang berada di lingkungan pengadilan umum.
Penaggung jawab dalam penegakan (respection), pemajuan (promotion), perlindungan (protection) dan pemenuhan (fulfill) HAM.
Tanggung jawab pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM tidak saja dibebankan kepada negara, melainkan juga kepada individu warga negara. Artinya negara dan individu sama-sama memiliki tanggung jawab terhadap pemajuan, penghormatan dan perlindungan HAM. Karena itu, pelanggaran HAM sebenarnya tidak saja dilakukan oleh negara kepada rakyatnya, melainkan juga oleh rakyat kepada rakyat yang disebut dengan pelanggaran HAM secara horizontal.

VII.Contoh-Contoh Kasus Pelanggaran HAM
•Terjadinya penganiayaan pada praja STPDN oleh seniornya dengan dalih pembinaan yang menyebabkan meninggalnya Klip Muntu pada tahun 2003.
•Dosen yang malas masuk kelas atau malas memberikan penjelasan pada suatu mata kuliah kepada mahasiswa merupakan pelanggaran HAM ringan kepada setiap mahasiswa.
•Para pedagang yang berjualan di trotoar merupakan pelanggaran HAM terhadap para pejalan kaki, sehingga menyebabkan para pejalan kaki berjalan di pinggir jalan sehingga sangat rentan terjadi kecelakaan.
•Para pedagang tradisioanal yang berdagang di pinggir jalan merupakan pelanggaran HAM ringan terhadap pengguna jalan sehingga para pengguna jalan tidak bisa menikmati arus kendaraan yang tertib dan lancar.
•Orang tua yang memaksakan kehendaknya agar anaknya masuk pada suatu jurusan tertentu dalam kuliahnya merupakan pelanggaran HAM terhadap anak, sehingga seorang anak tidak bisa memilih jurusan yang sesuai dengan minat dan bakatnya.

BAB III
PENUTUP

I.Kesimpulan
HAM adalah hak-hak dasar yang dimiliki oleh manusia sesuai dengan kiprahnya. Setiap individu mempunyai keinginan agar HAM-nya terpenuhi, tapi satu hal yang perlu kita ingat bahwa Jangan pernah melanggar atau menindas HAM orang lain.
HAM setiap individu dibatasi oleh HAM orang lain. Dalam Islam, Islam sudah lebih dulu memperhatikan HAM. Ajaran Islam tentang Islam dapat dijumpai dalam sumber utama ajaran Islam itu yaitu Al-Qur'an dan Hadits yang merupakan sumber ajaran normatif, juga terdapat dalam praktik kehidupan umat Islam.
Dalam kehidupan bernegara HAM diatur dan dilindungi oleh perundang-undangan RI, dimana setiap bentuk pelanggaran HAM baik yang dilakukan oleh seseorang, kelompok atau suatu instansi atau bahkan suatu Negara akan diadili dalam pelaksanaan peradilan HAM, pengadilan HAM menempuh proses pengadilan melalui hukum acara peradilan HAM sebagaimana terdapat dalam Undang-Undang pengadilan HAM.

II.Saran-saran
Sebagai makhluk sosial kita harus mampu mempertahankan dan memperjuangkan HAM kita sendiri. Di samping itu kita juga harus bisa menghormati dan menjaga HAM orang lain jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM. Dan Jangan sampai pula HAM kita dilanggar dan dinjak-injak oleh orang lain.
Jadi dalam menjaga HAM kita harus mampu menyelaraskan dan mengimbangi antara HAM kita dengan HAM orang lain.

DAFTAR PUSTAKA

Razak, Abdul, Wahdi Sayuti dan Andi Syafrani. 2003. Demokrasi, Hak Asasi Manusia dan Masyarakat Madani. Jakarta: ICCE UIN, The Asia Foundation dan Predana Media.

Saleh, Sabrani. Pendidikan Kewarganegaraan Mewujudkan Masyarakat Madani. Medan: Citapustaka Media Perintis.

http://organisasi.org.com

http://id.wikipedia.org.com

http://komunitasmahasiswa.info.com

www.irchan.co.cc/2009/01/sejarah-perkembangan-ham.com

http://hitsuke.blogspot.com

http://bluecryztal.blogspot.com

http://chaplien77.blogspot.com

Makalah Tentang Menyuap Menerima Hadiah Bagi Pejabat

KATA PENGANTAR

Puji syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih, kita panjatkan ke hadirat Ilahi Rabbi, Dzat yang Maha Kuasa, Maha Suci, dan Maha Mengetahui. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhamad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Dalam makalah ini akan membahas tentang Larangan Korupsi dan Kolusi, baik dari larangan menyuap, hadist tentang larangan menyuap, akibat dari suap-menyuap, larangan menerima hadiah, hadist tentang larangan menerima hadiah, dampak dari menerima hadiah tersebut.
Semoga dengan adanya makalah ini, dapat menambah wawasan pemakalah dan pembaca sekalian. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………. 1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………….. 3
1.Larangan Menyuap ……………………………………………………… 3
2.Larangan Bagi Pejabat Untuk Menerima Hadiah ……5
BAB III PENUTUP…………………………………………………………….. 7
1. Kesimpulan ………………………………………………………………….. 7
2. Saran………………………………………………………………………….. 7
DAFTAR PUSTAKA………………………………………………………….. 8

BAB I
PENDAHULUAN

Mayoritas umat Islam sepakat bahwa hadis adalah merupakan sumber hukum yang sangat penting sebagai pedoman utama ajaran Islam setelah al-Qur’an. Dengan kata lain bahwa, al-qur’an merupakan sumber ajaran Islam yang pertama, sedangkan hadis Nabi saw. adalah merupakan sumber ajaran Islam yang kedua. Hal ini sebagaimana di jelaskan dalam al-Qur’an surat al-Hasyr : 7 ; ا
“ Apa yang di berikan rasul kepadamu maka terimalah dia, dan apa yang di larangnya bagimu maka tinggalkanlah; dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah sangat keras hukuman-Nya”.

Berdasarkan petunjuk ayat tersebut di atas, jelaslah bahwa untuk mengetahui petunjuk hukum yang benar dalam ajaran Islam, di samping harus berpegang teguh pada al-Qur’an juga harus berpegang teguh pada hadis Nabi Saw. Dalam hal ini Nabi saw. sendiri telah menginformasikan kepada umatnya bahwa, di samping al-Qur’an masih terdapat satu pedoman yang sejenis dengan al-Qur’an, yakni al-hadis. Sebagaimana sabdanya mengatakan: “ Wahai Umatku, sungguh aku telah di beri al-Qur’an dan yang menyamainya”. (HR. Abu Dawud, Ahmad, dan Turmuziy ).

Jadi tidak di ragukan lagi bahwa yang di maksud dengan “menyamai” atau semisal al-Qur’an dalam matan hadis di atas adalah hadis Nabi saw. Mengingat peran hadis yang begitu penting sebagai sumber hukum Islam setelah al-Qur’an, mengharuskan adanya penelitian yang mendalam sebagai upaya menjaga kualitas kemurnian, keotentikan, dan kesahihannya. Sehingga secara legal hadis-hadis yang telah terseleksi keotentikannya dapat di pertanggung jawabkan sebagai hujjah dalam menetapkan suatu hukum. Langkah penelitian terhadap kualitas hadis menjadi sangat penting, mengingat bahwa latar belakang sejarah penghimpunan hadis baru terjadi pada akhir tahun 100 H. (awal akhir abad ke II H.), atas perintah Khalifah Umar Ibn ‘Abd al-Azis yang memerintah sekitar tahun 717-720 M.

Dengan melihat jauhnya jarak antara masa kehidupan Nabi saw. dengan masa perhimpunan hadis-hadis tersebut, tidak menutup kemungkinan terjadinya berbagai manipulasi, pemalsuan, dan penyimpangan terhadap matan hadis dan lain sebagainya. Sehingga menyebabkan kualitas hadis menjadi berbagai macam bentuknya, ada yang di anggap sahih, hasan maupun da’if. Perlu di jelaskan di sini bahwa terjadinya kualitas hadis hasan adalah merupakan pecahan dari kualitas hadis da’if yang di pergunakan sebelum masanya al-Turmuziy.

Berdasarkan latar belakang masalah tersebut, maka adanya usaha penelitian penelusuran terhadap hadis-hadis yang di pergunakan untuk menetapkan hukum, terutama yang berhubungan dengan masalah : Larangan menerima hadiah bagi para pejabat dalam melaksanakan tugasnya, tidak menutup kemungkinan akan menghasilkan pernyataan kualitas hadis yang berbagai macam. Apakah hadis –hadis yang di jadikan sebagai landasan hukum tersebut berkualitas sahih, hasan ataupun da’if. Oleh karena itu untuk menggunakan kapasitas sebuah hadis dalam kualifikasi sahih, hasan atau da’if, tidak bisa tidak kecuali harus melakukan verifikasi melalui penelitian baik terhadap sanad maupun terhadap matan hadis. Dimana proses ini merupakan upaya untuk memastikan paling tidak menduga secara kuat bahwa, hadis-hadis di maksud benar-benar berasal dari Nabi saw. sehingga secara otentik bisa menjadi hujjah bagi penetapan hukum dalam Islam sekaligus dapat di pertanggung jawabkan kevaliditasannya.

BAB II
Larangan Korupsi dan Kolusi

1. Larangan Menyuap
Menyuap dalam masalah hukum adalah memberikan sesuatu, baik berupa uang maupun lainnya kepada petugas hukum agar terlepas dari ancaman hukum atau mendapat hukuman ringan. Perbuatan seperti itu sangat dilarang dalam islam dan disepakati oleh para ulama sebagai perbuatan haram. Harta yang diterima dari hasil menyuap tersebut tergolong dalam harta yang diperoleh melalui jalan batil. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Dan janganlah sebagian kamu memakan sebagian yang lain di antara kamu dengan jalan yang batil, (janganlah kamu) membawa (urusan) harta itu kepada hakim, supaya kamu dapat memakan sebagian pada harta benda orang lain dengan (jalan) berbuat dosa, padahal kamu mengetahui.” (Q.S Al-Baqarah: 188).
Suap-menyuap sangat berbahaya bagi kehidupan masyarakat karena merusak berbagai tatanan atas system yang ada di masyarakat dan menyebabkan terjadinya kecerobohan dan kesalahan dalam menetapkan hukum sehingga hukum dapat dipermainkan dengan uang. Akibatnya, terjadi kekacauan dan ketidakadilan. Dengan suap, banyak para pelanggar hukum yang seharusnya diberi hukumanberat justru mendapat hukuman ringan bahkan lolos dari jeratan hukum atau sebaliknya. Bagaimanapun juga, seorang hakim yang telah mendapatkan uang suap tidak mungkin dapat berbuat adil. Ia akan membolak-balikan supremasi hukum. Apalagi kalau perundang-undangan yang digunakannya merupakan hasil perbuatan manusia, maka mudah sekali baginya untuk mengutak-atiknya sesuai dengan kehendaknya. Kalau kejadian tersebut terus berlangsung, maka lama-kelamaan masyarakat terutama golongan kecil tidak akan percaya lagi kepada penegak hukum karena selalu menjadi pihak yang dirugikan. Mak demikian, hukum riba yang akan berlaku.
Islam melarang perbuatan menyuap, bahkan menggolongkan sebagai salah satu dosa besar, yang dilaknat oleh Allah dan Rasul-Nya. Karena perbuatan tersebut tidak hanya melecehkan hukum, tetapi lebih jauh lagi melecehkan hak seseorang untuk mendapatkan perlakuan yang sama didepan hukum. Oleh karena itu, seorang hakim hendaklah tidak menerima pemberian apapun dari pihak manapun selain gajinya sebagai hakim.
Untuk mengurangi perbuatan suap-menyuap dalam masalah hukum, jabatan seorang hakim harus diberikan kepada mereka yang berkecukupan daripada dijabat oleh mereka yang hidupnya serba kekurangan karena kemiskinan seorang hakim akan mudah membawa dirinya untuk berusaha mendapatkan sesuatu yang bukan haknya.
Sebenarnya, suap-menyuap tidak hanya dilarang dalam masalah hukum saja tetapi dalam berbagai aktivitas dan kegiatan. Dalam beberapa hadis lainnya, suap-menyuap tidak dikhususkan terhadap masalah hukum tetapi bersifat umum seperti yang di jelaskan dalam hadist Turmudzi berikut ini:
“Abu Hurairah r.a berkata, “Rasulullah SAW melaknat penyuap dan yang diberi suap dalam urusan hukum.” (H.R Turmudzi).
Contohnya dalam penerimaan tenaga kerja. Jika didasarkan pada besarnya uang suap, bukan pada profesionalisme dan kemampuan, hal ini diyakini akan merusak kualitas dan mampu melaksanakan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Dengan demikian, kapan dan dimana saja, suap akan menyebabkan kerugian bagi masyarakat. Dengan kata lain, Islam membuat larangan untuk tidak melakukan suap agar manusia terhindar dari kerusakan dan kebinasaan di dunia dan siksa Allah di akhirat kelak.

2. Larangan Bagi Pejabat Untuk Menerima Hadiah.
Dalam Islam, hadiah dianggap sebagai salah satu cara untuk lebih merekatkan persaudaraan atau persahabatan, sebagai mana yang telah disebutkan dalam sebuah hadist yang diriwayatkan oleh Iman Malik dalam kitab Muwatha dari Al-Khurasany:
“Saling bersalaman kamu semua, niscaya akamn menghilangkan kedengkian, saling memberi hadiahlah kamu semua, niscaya akan saling mencintai dan menghilangkan percekcokan.” (H.R Imam Malik).
Bagi orang yang diberi hadiah, disunahkan untuk menerimanya meskipun hadiah tersebut keliatannya hina dan tidak berguna. Nabi bersabda:
“Dari Anas r.a, bahwa Nabi SAW bersabda,”Kalau saya diberi hadiah keledai, pasti akan saya terima.” (H.R Turmudzi).
Pada dasarnya, memberikan hadiah kepada orang lain sangat baik dan dianjurkan untuk lebih meningkatkan rasa saling mencintai. Begitu pula bagi yang diberi hadiah disunahkan untuk menerimanya.
Akan tetapi, Islam pun memberi rambu-rambu tertentu dalam masalah hadiah, baik yang berkaitan dengan pemberi hadiah maupun penerimanya. Dengan kata lain, tidak semua orang diperbolehkan menerima hadiah. Contohnya seseorang pejabat atau seseorang pemegang kekuasaan. Hal itu dianjurkan untuk kemaslahatan dalam kehidupan manusia. Banyak orang yang ingin sekali mengenal bahkan akrab dengan orang-orang yang terpandang, baik para pejabat maupun orang-orang yang memiliki kedudukan tinggi lainnya. Mereka menempuh berbagai jalan untuk dapat mendekati orang-orang tersebut dengan cara memberi hadiah kepadanyapadahal pejabat tersebut hidup berkecukupan, bahkan tak pantas untuk diberi hadiah karena masih banyak orang yang membutuhkan hadiah tersebut.
Oleh karena itu, Islam melarang seorang pejabat atau petugas negara dalam posisi apapun untuk menerima atau memperoleh hadiah dari siapapun karena hal itu tidaklah layak dan dapat menimbulkan fitnah. Disamping sudah mendapatkan gaji dari negara, alasan pemberian hadiah tersebut berkat kedudukannya. Bila dia tidak memiliki kedudukan atau jabatan, belum tentu orang-orang tersebut akan memberinya hadiah.
Dengan demikian, hadiah yang diberikan kepada para pejabat apabila sebelumnya tidak biasa terima dinilai sebagai sogokan terselubung. Denagn kata lain, hadiah yang diberikan kepada seorang pejabat sebenarnya bukanlah haknya. Di samping itu, niat orang-orang memberikan hadiah kepada para pejabat, dipastikan tidak terdorong dan didasarkan pada keikhlasan sehingga perbuatan mereka akan sia-sia di hadapan Allah SWT.
Kalau mereka memeng ingin memberi hadiah, mengapa tidak memberikannya kepada mereka yang lebih membutuhkan daripada pejabat tersebut. Jelaslah bahwa mereka menginginkan balas budi dari hadiah yang diberikannya tersebut, antara lain mengharapkan agar pejabat tersebut mengingatnya dan mempermudah berbagai urusannya.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Menyuap dalam masalah hukum adalah memberikan sesuatu, baik berupa uang maupun lainnya kepada petugas hukum agar terlepas dari ancaman hukum atau mendapat hukuman ringan. Perbuatan seperti itu sangat dilarang dalam islam dan disepakati oleh para ulama sebagai perbuatan haram. Harta yang diterima dari hasil menyuap tersebut tergolong dalam harta yang diperoleh melalui jalan batil.
Suap-menyuap sangat berbahaya bagi kehidupan masyarakat karena merusak berbagai tatanan atas system yang ada di masyarakat dan menyebabkan terjadinya kecerobohan dan kesalahan dalam menetapkan hukum sehingga hukum dapat dipermainkan dengan uang.
Dalam Islam, hadiah dianggap sebagai salah satu cara untuk lebih merekatkan persaudaraan atau persahabatan. Bagi orang yang diberi hadiah, disunahkan untuk menerimanya meskipun hadiah tersebut keliatannya hina dan tidak berguna. Akan tetapi, Islam pun memberi rambu-rambu tertentu dalam masalah hadiah, baik yang berkaitan dengan pemberi hadiah maupun penerimanya.
2. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, terdapat kesalahan-kesalahan baik dalam penyajian bahan atau penulisan makalah. Maka dari pada itu, berikan kritik dan saran kepada makalah agar saran dan kritik saudara dapat menjadi referensi dan perbaikan dalam makalah kami. Dari lubuk hati kami paling dalam, kami minta maaf dari Bapak Dosen agar memaafkanya dan memakluminya.

DAFTAR PUSTAKA

Departemen Agama RI, 1989, Al-Qur’an dan Terjemahnya, Edisi Refisi. Surabaya: Pen. Mahkota.
http://meetabied.wordpress.com/2010/02/20/hadits-tentang-kkn/
http://www.scribd.com/doc/14674018/

Makalah Tentang Epistemology

BAB I
PENDAHULUAN
Epistemologi disebut juga dengan filsafat ilmu, merupakan cabang filsafat yang mempelajari dan menentukan ruang lingkup pengetahuan. Epistemologi berusaha membahas bagaimana ilmu didapatkan, bukan untuk apa atau mengenai apa. Para filsuf aliran Sokratik, atau filsauf-filsuf pertama di Barat pada waktu itu belum memberikan perhatian terhadap filsafat pengetahuan. Dan bukan berarti mereka tidak peduli terhadap filsafat. Kehidupan filsafat di Barat makin menunjukkan kemajuannya.
Aristoteles mengawali metafisikanya dengan pernyataan”setiap manusia dari kodratnya ingin tahu.” Aristoteles meyakini hal tersebut.Keyakinan tersebut tidak hanya untuk orang lain saja, tetapi juga untuk dirinya sendiri. Berbeda dengan Socrates, Socrates telah meniti karirnya sendiri dengan berdasarkan suatu pondasi yang berbeda, ia meyakini bahwa tidak seorang manusia pun mempunyai pengetahuan. Ada kemungkinan manusia tidak mempunyai pengetahuan karena tidak menggunakan inderanya untuk mengenali alam ini manusia akan mengetahui ketika ada rasa kagum. Ketika manusia tidak kagum , maka ia tidak akan pernah mengenal filsaafgat,karena pada dasarnya dari rasa kagumlah filsafat bermula. Rasa kagum sebenarnya bukan muncul dari sesuatu yang sulit, tetapi kekaguman muncul, sering muncul dan tampak sederhana dalam kehidupan manusia.
Manusia sering menganggap bahwa sesuatu yang kelihatan adalah dapat dipahami dengan benar dan seolah-olah ia telah mengetahui keberadaan benda dan materi tersebut secara mendalam. Anggapan manusia bahwa apa yang terlihat dan dilihatnya serta dikenalnya, belum tentau dapat dipahami hakekatanya, belum pasti manusia telah sampai kepada pengetahuan yang ia kenal. Dari sinilah nantinya ada peluang bagi epistemologi untuk menjelaskan kenapa manusia mengetahui, kenapa sesuatu itu menjadi seperti itu.
Epistemologi berusaha menjembatani manusia agar menyadari bahwa sebenarnya pengetahuannya adalah karena ketidaktahuannya. Pengetahuan itu dianggap sah dan benar ketika benar menurut pengetahuan tersebut. Terkadang manusia melakukan trial and error untuk mengetahui sesuatu, degan harapan akan mendapatkan kebenaran.
Bahkan, kalau diperhatikan ternyata pertanyaan-pertanyaan filosof sering muncul dalam kehidupan sehari-hari. Hal tersebut merupakan salah satu persoalan-persoalan pokok dalam epistemologi. Kekaguman merupakan awal munculnya epistemologi. Tetapi yang perlu di sadari bahwa keyakinan-keyakinan umum dibentuk bukan dari kesalahan-kesalahan. Tetapi banyak manusia yang merasa lebih tenang dengan pandangan umum.
Pengetahuan berusaha memahami benda sebagaimana adanya, lalu akan timbul pertanyaan, bagaimana seseorang mengetahui kalau dirinya telah mencapai pengetahuan tentang benda sebagaimana adanya? Untuk menjawab apakah manusia telah tahu dengan pengetahuannya, maka epistemologi adalah jawabnya. Kepastian yang dicari oleh epitemologi dalam mencari kebenaran apakah manusia sudah benar sesuai dengan tingkat pengetahuan dimungkinkan oleh suatu keraguan. Dengan keraguan inilah akan memberi kesempatan kepada epistemologi untuk menjawabnya.
Persoalan lain yang muncul tentang epistemologi adalah keraguan/ skeptisisme. Para pendukung skeptisisme keberatan terhadap pelaksanaan epistemologi, karena dianggap mengusulkan sesuatu yang tidak nyata dan bersifat khayal bagi diri sendiri. Posisi seorang skeptis absolut merupakan hal yang paling rapuh di dalam seluruh bidang filsafat. Menurut aliran skeptis absolut pikiran manusia tidak dapat mencapai kebenaran objektif.

BAB II
PEMBAHASAN
1. Pengertian
Istilah epistemologi untuk pertama kalinya muncul dan digunakan oleh J.F Ferier pada tahun 1854 (Runes, 1971:94).
Secara etimologis,epistemologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “episteme” yang mempunyai arti pengetahuan atau ilmu pengetahuan dan “logos” juga berarti pengetahuan. Dari dua pengertian tersebut dapat dipahami bahwa epistemology adalah ilmu pengetahuan tentang pengetahuan.
Dengan demikian dapat dipahami bahwa epistemology membicarakan dirinya sendiri, membedah lebih dalam tentang dirinya sendiri. Epistemology berhubungan dengan apa yang perlu diketahui dan bagaimana cara mengetahui pengetahuan. Lacey mengatakan bahwa epistemologi membahas tentang,”what can we know, and how do we know it,” Sedangkan Qodri Azizy Epistemologi dikatakan sebagai filsafat ilmu. Lebih lanjut Azizi mengatakan epistemologi berkecenderungan berdiri sendiri. Ada juga yang menyatakan bahwa episteme berarti Knowledge atau science, sedangkan logos berarti the theory of the nature of knowing and the means by which we know. Dengan demikian epistemology atau teori pengetahuan didefinisikan sebagai cabang filsafat yang berhubungan dengan hakikat dan lingkup pengetahuan, praanggapan-anggapan dan dasar-dasarnya serta reliabilitas umum yang dapat untuk mengklaim sesuatu sebagai ilmu pengetahuan.
Pembicaran tentang epistemologi akan berkutat pada tataran apa yang dapat diketahui dan bagaimana cara mengetahui. Dengan demikian dalam pembahasan ini akan mengacu kepada beberapa teori tentang pengetahuan itu sendiri. Membahas epistemology tidak akan lepas dari berbagai teori tentang pengetahuan, meskipun dalam realitasnya banyak teori-teori tentang pengetahuan mempunyai perbedaan-perbedaan. Terjadinya perbedaan tersebut akibat adanya perbedaan metode, obyek, sistem dan tingkat kebenarannya yang berbeda.
Ada dua teori tentang kebenaran dan hakekat pengetahuan, teori pertama adalah tentang realisme yang mempunyai pandangan bahwa gambaran atau kopi yang sebenarnya dari apa yang ada di alam nyata (dari fakta atau hakikat). Artinya apa yang digambarkan akal adalah sesuai dengan realitas di luar akal atau diri manusia. Dengan pendapat tersebut aliran realisme berpendapat bahwa pengetahuan dianggap benar ketika sesuai dengan kenyataan. Teori kedua tentang hakikat pengetahuan adalah idealisme. Idealisme meyakini bahwa untuk mendapatkan pengetahuan yang benar-benar sesuai dengan realitas adalah mustahil. Pengetahuan adalah proses mental/psikologis yang bersifat subyektif.
2. Study Tentang Pengetahuan Epistemologi
Pembahasan tentang pengetahuan telah dimulai sejak masa-masa para filsuf Yunani. Dasar mereka berfilsafat adalah karena mereka sudah tidak lagi percaya terhadap pengetahuan inderawi. Diantara para ahli filsuf ada yang lebih mengutamakan unsur akal, ada yang menggabungkan antara keduanya (Pengetahuanh inderawi dan akal) dan ada juga yang berpendapat bahwa pengetahuan bersifat relatif subyektif. Pada masa modern ini, masih ada pemikir yang merepresentasikan orientasi-orientasi ini. Namun, kajian tentang pengetahuan (Epistemologi) telah menjadi kajian yang berdiri sendiri (Independen). Pendiri sebenarnya dari teori pengetahuan sebagai sebuah kajian filsafat yang independen adalah John Locke. Ia telah mempertanyakan tentang asal-usul, esensi, batasan dan tingkat keyakinan pengetahuan sejak lama. Adapun Kant dianggap sebagai tokoh terpenting yang telah merumuskan teori pengetahuan setelah Lock. Kant telah mempelajari hubungan antara hal-hal yang bersifat inderawi dan hal-hal yang bersifat rasional serta telah mempelajari batas-batas pengetahuan manusia melalui kritiknya terhadap akal.
3. Epistemologi Menurut Islam
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa epistemologi adalah bagaimana mengetahui pengetahuan. Islam menganjurkan bahkan mewajibkan umatnya untuk menuntut ilmu, Nabi Muhammad Saw mengatakan bahwa menuntut ilmu adalah wajib bagi muslim dan muslimat. Dalam hadisnya yang lain Nabi Muhammad mengatakan bahwa menuntut ilmu itu dari ayunan sampai liang kubur. Dari perkataan Nabi Muhammad tadi dapat dipahami bahwa menuntut ilmu sangat penting bagi manusia. Dalam Al-Quran dinyatakan bahwa Allah akan meninggikan derajat orang yang yakin dan berilmu,” Hai orang-orang beriman apabila kamu dikatakan kepadamu: “Berlapang-lapanglah dalam majlis”, Maka lapangkanlah niscaya Allah akan memberi kelapangan untukmu. dan apabila dikatakan: “Berdirilah kamu”, Maka berdirilah, niscaya Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat. dan Allah Maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. Dari ayat tersebut dapat dipahami bahwa menuntut ilmu penting bagi manusia, karena dapat meningkatkan derajat manusia di sisi Allah Swt dan di sisi manusia.
Islam memandang ilmu bukan terbatas pada eksperimental, tetapi lebih dari itu ilmu dalam pandangan Islam mengacu kepada aspek sebagai berikut pertama, metafisika yang dibawa oleh wahyu yang mengungkap realitas yang Agung, menjawab pertanyaan abadi, yaitu dari mana, kemana dan bagimana.
Pengetahuan dan kebenaran dalam Islam dapat diperoleh melalui ilham,”Dan (ingatlah), Kebenaran dan pengetahuan dapat diperoleh manusia melalui ilham yang langsung diberikan Allah kepada manusia yang telah dipilih-Nya. Hal ini menunjukkan bahwa dalam Islam pengetahuamn dan kebenaran tidak harus melalui metode ilmiah, penelitian, tetapi dapat langsung diperoleh manusia melalui ilham.
Keyakinan akan kebenaran al-Quran sebagai sumber pengetahuan. Dikatakan al-Quran sumber pengetahuan karena di antara fungsi al-Quran adalah sebagai petujuk dan pembeda antara yang hak dan yang batil.
4. Epistemologi Ilmu Menurut Science Sekuler
Kata sekuler berasal dari bahasa Inggris yang berarti yang berarti bersifat duniawi, fana, temporal yang tidak bersifat spiritual, abadi dan sacral, kehidupan di luar biara, dan sebagainya. Dari arti kamus tersebut sekuler dapat dipahami sebagai alur pemikiran yang membebaskan diri dari hal-hal yang bersifat religi dan berkecenderungan kepada hal-hal yang bersifat duniawi dan kebendaan. Harun Nasution mengatakan bahwa kata sekulerisme dan sekulerisasi berasal dari bahasa latin, saeculum yang berarti abad, sekuler berarti seabad. Seperti permainan yang terjadi sekali dalam seabad.
Sekuler mengandung arti sebagai hal yang bersifat duniawi, berarti segala kegiatannya, apakah dibidang pendidikan, pekerjaan, profesi dan lain sebagainya tidak ada hubungannya dengan agama. Segala akibat dan permasalahan yang mungkin timbul tidak ada sangkut pautnyadengan ajaran agama maupun kepercayaan yang bersifat spiritual.
B. Wilson mengatakan bahwa sekulerisasi adalah cara hidup yang memisahkan agamadengan urusan Negara, sedangkan sekuleris adalah orang yang berpegang pada sekulerisme dan memparktekkan sekulerisasi dalam kehidupan berbagnsa dan bernegara.
Dari uraian tersebut dapat dipahami bahwa kehidupan meliputi berbagai aspek kehidupan individu, masyarakat, berbangsa,bernegara, pendidikan dan sektor kehidupan lainnya. Sekulerisme berusaha membebaskan manusia dari pemikiran yang terkait dengan keagamaan dan metafisika. Pemikiran sekuler berusaha membebaskan manusia dari hal-hal yang bersifat ukhrowi dan memfokuskan diri kepada hal-hal yang bersifat duniawi dan materi belaka.
Pada awalnya ajaran sekuler lahir dari gerakan protes terhadap social dan politik. Istilah sekuler pertama kali diperkenalkan oleh George Jacub Holyoake pada tahun 1846 Masehi. Meskipun GJ. Holyoake pada awalnya mendapatka pendidikan keagamana, tetapi karena keadaan sosial politik pada waktu ia masih remaja telah merubah dirinya menjadi seorang yang sekuler sehingga akhirnya ia dijuluki sebagai bapak sekulerisme.
Dari uraian tersebut terindikasi bahwa seseorang yang agamis pun dapat menjadi orang yang sekuler sejati tatkala tidak mampu mengendalikan diri dan tidak mempunyai kesabaran dan keimanan yang kuat. Kesabaran dan keimanan yang kuat akan membentengi seseorang dari sekulerisme.
Sekulerisme mengalami puncak kekestriman pada pemikiran materialisme historis. Kemudian pada masa sekuleris memoderat agama dianggap sebagai masalah pribadi. Dari kutipan tersebut tergambar bahwa sekulerisme erat kaitannya dengan materialisme dalam dunia filsafat. Dalam pandangan filsafat sekuler prinsip moralitas alamiah, bebas dari wahyu dan supranatural harus dienyahkan dari pemikiran manusia, pemikiran sekuler harus mengedepankan pengetahuan yang berdsarkan kebenaran ilmiah, kebenaran yang bersifat sekuler tanpa ada hubungannya dengan agam maupun metafisika.
Sekulerisme lahir dari sebuah pertentangan antara ilmu dan agamakristen. Ilmu mengedepankan independensinya yang mutlak, sehingga bersifat sekuler. Kebenaran ilmiah yang diperoleh melalui metode ilmiah telah meghasilkan kemajuan kemajuan ilmu-ilmu sekuler seperti matematika, fisika, dan kimia telah berhasil membawa kemajuan bagi kehidupan manusia. Anggapan ini terdapat kelemahan karena nafikan aspek kemanusiaan dan nilai moral religi. Dengan ladsan ilmiah dan akal mereka mengusulkan agar kebenaran ilmiah menjadi dasar darietika bukan etika yang menjadi dasar ilmiah.pemikiransekuler sangat anti terhadapagama dan lebih mengedepankan aspek rasio dan kecerdasan,berdasarkan prisnsip kemampuan rasio dan kecerdasan mereka menganggap bahwa ilmu pengetahuan mampu mengajarkan aturan-aturan yang berkenaan dengan kebahagiaan. Ilmu menurut paham sekulerisme mampu menghilangkan kebejatan moral dan menghilangkan kemiskinan. Keyakinan bahwa ilmu pengetahuan dapat menghasilkan kebahagiaan, situasi yang mapan dan banyaknya materi dapat menghilangan kebejatan moral dan menghilangkan kemiskinan adalah suatu kebohongan dan sesuatu prinsip yang tidak dapat dipertangungjawabkan secara ilmiah. Dari pendapat mereka sebenarnya paham sekulerisme telah membantah dirinya sendiri.
Menurut aliran rasionalisme kebenaran dapat dikatakan benar jika sesuai dengan kenyataan, jadi sesuatu yang dianggap benar harus sesuai dengan kenyataan atau dapat dibuktikan, kalau sesuatu itu tiudak dapat lihat secara nyata maka hal tersebut tidak dianggap benar karena tidak sesuai dengan kenyataan. Aliran ini juga berpendapat bahwa pengalaman dan pengamatan bukan jaminan untuk mendapatkan kebenaran.
Para rasionalisme berprinsip bahwa sumber pengetahuan adalah akal budi. Akal budi akan mampu menemukan kebenaran dan pengetahuan yang kan secara terus menrus mencari kebenaran hingga ke akar permasalahan. Aliran ini berusaha menghilangkan aspek pengamatan inderawi sebagai alat untuk mendapatkan kebenaran, tetapi mereka lebih mengunggulkan akal untuk mencapai kebenaran dan pengetahuan.
Epistemologi sains dalam pandangan sekuler mencoba mencari kebenaran dengan metode ilmiah. Metode ini dianggap valid dalam menemukan kebenaran.dengan metode ilmiah mereka mendapatkan ilmu. Ilmu dapat dikatakan sebagai ilmu kalau telah memenuhi metode ilmiah. Pengetahaun dapat dikatakan sebagai ilmu jika telah memenuhi kaidah ilmiah. Metode ilmiah merupakan ekspresi mengenai cara kerja pikiran. Sehingga nantinya akan menghasilkan pengetahuan yang memenuhi syarat-syarat ilmiah. Metode ilmiah berusaha menggabungkan cara berfiir deduktif dan induktif. Dari kutipan tersebut dapat dipahami bahwa metode ilmiah menggabungkan pemikiran deduktif dan induktif. Penalaran deduktif mengacu kepada rasionalisme sedangkan induktif mengacu kepada empirisme.
Untuk lebih memperjelas uraian tersebut akan dipaparkan lebih lanjut sebagai berikut: aliran rasionalisme menyatakan bahwa akal adalah dasar kepastian pengetahuan, pengetahuan yang benar dapat diperoleh dan diukur dengan akal manusia. Dengan akal manusia dapat memperoleh pengetahuan dan kebenaran.
Rasionalisme beranggapan bahwa pengalaman atau pengamatan bukan jaminan untuk mendapatkan kebenaran. Karena menurut mereka realitas yang dapat dicapai validitasnya dapat dicapai tanpa bantuan dari empirisme. Sebagai argumen mereka adalah dengen menerapkan pola pikir deduksi dan intuisi. Yang kedua pola pemikiran tersebut tidak memerlukan metode empirisme.
Rasionalisme juga berprinsip bahwa sumber pengetahuan berasal dari akal budi. Rasionalitas yang dipunyai manusia akan menalar, menemukan sumber-sumber ilmu pengetahuan baru, dan menggagas kebenaran yang berasal dari rasio dan akal budi.
Empirisme berarti pengelaman indrawi. Aliran ini mempercayai bahwa indrawi manusia sebagai sumber utama pengenalan, baik pengalaman lahiriah yang berhubungan dengan dunia dan pengalaman batiniah yang berhubungan dengan pribadi manusia.
Dalam pandangan sekuler pengetahuan berawal dari keraguan, dengan keraguan tersebut manusia berusaha membangun sebuah pengetahuan, yang mereka teliti dengan kerangak berfikir ilmiah, dengan pola deduktif maupun induktif.

BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Secara etimologis epistemologi berakar kata dari bahasa Yunani episteme yang mempunyai arti pengetahuan atau ilmu pengetahuan. Logos juga berarti pengetahuan. Dari dua pengertian tersebut dapat dipahami bahwa epistemology adalah ilmu pengetahuan tentang pengetahuan. Dengan demikian dapat dipahami bahwa epistemology membicarakan dirinya sendiri, membedah lebih dalam tentang dirinya sendiri.
Membahas epistemology tidak akan lepas dari berbagai teori tentang pengetahuan, meskipun dalam realitasnya banyak teori-teori tentang pengetahuan mempunyai perbedaan-perbedaan. Terjadinya perbedaan tersebut akibat adanya perbedaan metode, obyek, sistem dan tingkat kebenarannya yang berbeda..
Ada dua teori tentang kebenaran dan hakekat pengetahuan, teori pertama adalah tentang realisme yang mempunyai pandangan bahwa gambaran atau kopi yang sebenarnya dari apa yang ada di alam nyata (dari fakta atau hakikat). Artinya apa yang digambarkan akal adalah sesuai dengan realitas di luar akal atau diri manusia. Dengan pendapat tersebut aliran realisme berpendapat bahwa pengetahuan dianggap benar ketika sesuai dengan kenyataan. Teori kedua tentang hakikat pengetahuan adalah idealisme. Idealisme meyakini bahwa untuk mendapatkan pengetahuan yang benar-benar sesuai dengan realitas adalah mustahil.

2. Saran
Dalam pembuatan makalah ini, terdapat kesalahan-kesalahan baik dalam penyajian bahan atau penulisan makalah. Maka dari pada itu, berikan kritik dan saran kepada makalah agar saran dan kritik saudara dapat menjadi referensi dan perbaikan dalam makalah kami. Dari lubuk hati kami paling dalam, kami minta maaf dari Bapak Dosen agar memaafkanya dan memakluminya.

DAFTAR PUSTAKA

A.M.W. Pranaka. 1987. Epistemologi Dasar Suatu Pengantar. Jakarta: CSIS.
Miska Muhamad Amin. 1983. Epistemologi Islam Pengantar Filsafat Islam. Jakarta:Bulan Bintang
Suriasumantri, S. Jujun. 1978. Filsafat Ilmu Sebuah Pengantar Populer. Jakarta:Gramedia.
www.google.com/ Epistemologi Ilmu/ konsep epistemology
www.google.com/ Kajian Epistemologi/ epistemologi

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. i
DAFTAR ISI…………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN……………………………………………………… 1
BAB II PEMBAHASAN………………………………………………………. 3
1. Pengertian……………………………………………………………………. 3
2. Study Tentang Pengetahuan Epistemologi………………………………… 4
3. Epistemologi Menurut Islam………………………………………………… 4
4. Epistemologi Menurut Science Sekuler……………………………………… 5
BAB III PENUTUP…………………………………………………………….. 9
1. Kesimpulan ………………………………………………………………….. 9
2. Saran…………………………………………………………………………. 9
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………… 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur dengan hati yang tulus dan pikiran yang jernih, kita panjatkan ke hadirat Ilahi Rabbi, Dzat yang Maha Kuasa, Maha Suci, dan Maha Mengetahui. Shalawat dan salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhamad SAW, beserta keluarga dan para sahabatnya.
Dalam makalah ini akan membahas tentang Epistemologi, baik dari pengertian, study tentang pengetahuan epistemologi, epistemologi menurut islam, dan epistemologi menurut science sekuler.
Semoga dengan adanya makalah ini, dapat menambah wawasan pemakalah dan pembaca sekalian. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun dari pembaca sangat kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Rabu, 07 Desember 2011

Cerita Hantu

Pada suatu hari gua sedang berjalan di sebuah rumah kosong yang amat angker " niatnya sih mau kerumah temen", tapi disetengah perjalanan gua berhenti dan amat gemeter diseluruh badan gua.
Ternyata..eh ternyata, yang gua liat adalah sebangsa kuntilanak gitu, dengan rasa takut gua pun lari, tapi anehnya tuh kuntilanak gak ngejar malah berteriak, BANG SENDAlNYA KEtINGGALAN NIh. " Mank sih gua tade lari nyopot sendal,"

Tanpa basa basi gua balik gy, tapi tuh kuntilanak menghilang, gua jade takut dan gua liat isekiling rumah tersebut ada sesosok kuntilanak yang tade sambil teriak " BANG DANDUTAN NYOk"

Tanpa basa basi gua pun masuk kerumah kosong tersebut sambil nyanyi dan bergoyang ama kuntilanak itu.

" aku tak tau bila aku dimadu .." jreng...jett

Take Him Out

Coky : Selamat malam Wanita lajang, saya akan memperkenalkan seorang pria yang sudah mapan, mari kita sambut pria tersebut.
Tunjukan dirimu.

Coky : Malam pria single. Silahkan perkenalkan diri anda,, (pria tersebut memperkenalkan dirinya)

Malam semuanya. Beta pung nama Yomes, beta asal dari ambon., (2 lampu mati), beta kerja di sebuah pabrik SAGU., (5 lampu mati), beta baru ke jakarta, tujuan beta iko Take Him Out adalah untuk mencari seorang istri, ya... Biar dia bisa bantu-bantu beta
untuk pukul sagu, bikin bagea dan makan papeda sama-sama.

Tidak lama kemudian lampu di studio indosiar mati semua, yang menyala cuman lampu org yang baca cerita ini,,,

Coky: selamat ladies, silahkan jemput pria single pilihan anda. Silahkan langsung terbang ke ambon.bulan madu di hutan sagu däñ pikul-pikul sagu akan jådi milik anda!!!

Cerita Seram

Dodi; Mat, ibu kost mana? Kok gak keliatan? Khan skarang jam makan?

Rahmat; Gak tau !

Dodi; Kenape lu? Kok sewot amat jawabnya?

Rahmat; galau dan galau Lagi

Dodi; Eh kampret ! Galau2 aja kerjaanmu,inget ini bukan malam minggu

Rahmat; Eh MONYONK !! Gue juga tau ! Tp ini malam terakhir kita ngekost, khan kita udah 5 bulan nunggak bayar. . !!

Dodi; *nangis dipojokan.

Isi Pulsa yang Menyenangkan

Sepasang suami istri menggunakan istilah ISI PULSA untuk hubungan intim mereka supaya anak2 mereka yang masih kecil gak paham maksudnya.

suami : Mah, isi pulsa yok!

istri : { yang kebetulan lagi cape banget bilang) gak ah lagi LOW BAT!!!

beberapa hari kemudian sisuami ngajakin lagi

suami: mah, isi pulsa yok!

istri:{ yg kbtln lg gak mood blng} gak ah GAK ADA SINYAL

besoknya si suami ngajakin lagi

suami: mah isi pulsa yok!

istri: ( yg kbtln lg datang bulan blng) gak mah, LAGI GANGGUAN JARINGAN

seminggu kemudian setelah haidnya selesai dan ngerasa fresh si istri yg ngajakin suami untuk berhubungan

istri ; pah, isi pulsa yok!!

suami: gak ah, papa udah GANTI OPERATOR, YG ON TERUS, SINYALNYA FULL, GAK PERNAH ERROR, BANYAK BONUSNYA LG!!!!!!!!

Otak Dosen

Di sebuah ruang kelas, para mahasisawa sedang mengikuti mata kuliah Filosofi. Dosen yang mengajar mencoba melemparkan topik diskusi tentang Tuhan.

“Ada yang pernah melihat Tuhan?''tanya si dosen.
Semua diam tak menjawab.

“Ada yang pernah mendengar Tuhan bersuara?” si dosen bertanya lagi. Kaliini pun tak ada yang menyahut.

“Ada yang pernah menyentuh Tuhan?”tanya dosen. Semua diam.

“Kesimpulannya tidak ada Tuhan,” kata dosen senang.

Terdengar gumaman protes, sampai akhirnya seorang mahasiswa berdiri bertanya, “Ada yang pernah melihat otak Pak Dosen?” Tak ada jawaban.

“Ada yang pernah mendengar otak Pak Dosen?” Tak seorangpun menjawab.

“Ada yang pernah menyentuh otak Pak Dosen?” Sekali lagi hening.

“Kesimpulannya Pak Dosen tidak punya otak,” kata mahasiswa.

Selasa, 06 Desember 2011

Makalah Tentang Alphabet in Pronunciation

CHAPTER I
ABSTRACTION

English is a West Germanic language related to Dutch, Frisian and German with a significant amount of vocabulary from French, Latin, Greek and many other languages. Pronunciation is a particular way of uttering and individual word or (less usually) words in general. There are differences of English Pronunciation, No two people pronounce exactly alike the differences arise from a variety of causes, such as geographical area or social class. There are also individual peculiarities for which it is difficult or impossible to account (Daniel Jones, 1986:3).In word spelling, we will discuss how to spell letter by letter and word for word, be it said the word from the beginning, middle, or end letter. And Variants spelling is a description of the types that exist in the spelling which consists of Regional Variation, historical variation, style variation, hypenations/compounds, ‘common’ misspellings and uncertain capitalisation.

CHAPTER II
CONTENT

A.PRONUNCIATION
Pronunciation is a noun, way in which a langage or a particular word or sound is spoken. In English there are more than 40 sounds. Among these sounds there are some who have an extremely close so it is very difficult to be interpreted when heard by non-native speakers. How to pronounce the sound of a word in English is called as the pronunciation is usually written with symbols in a slash ( Oxford LEARNER’S POCKET Dictionary New Edition, 2003, page 415.). These components range from the individual sounds that make up speech, to the way in which pitch-rise and fall of the voice – is use to convey meaning (Martin Hewings 2004:3),and according to Weber, pronunciation is the act of uttering with articulation, the act of giving the proper sound and accent: utterance:as, the pronunciation,(Webster:1913).
B.ENGLISH ALPHABET
1.Defenintion
English alphabet is a Latin-based alphabet consisting of 26 letters, the same letters that are found in the Basic modern Latin alphabet (www. Wikipedia.com)
2.Kinds of English Alphabet
Majuscule Forms (also called uppercase or capital letters) :
A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z

Minuscule Forms (also called lowercase or small letters) :
a b c d e f g h I j k l m n o p q r s t u v w x y z
(Dra. Yunita Agnes Sianipar, 2010:6-7)
3.Usefulness of English Alphabet
The twenty six letters of the English Alphabet are used to represent the twenty four consonant sounds and a minimum of fourteen vowels sounds. The following are some important things to know about how English spelling corresponds to English pronunciation. (Dra. Yunita Agnes Sianipar, 2010:9)
a.the short vowels sounds are regularly represented by VC (C).
back pet tip knot us
to represents the short vowels sound when you add a suffix beginning with a vowel (for example, -ing, -er, -est), double the final consonant letter if the word ends in one consonant.
Pat, patting pet, petting tip, tipping knot, knotting
No spelling changes are made if the word ends in two consonants.
Rock, rocker blend, blending pick, picking
Knock, knocking rust, rusty
b.The long vowels are regularly represented by VCe
Make type note use
Such words regularly lose the final e before a suffix beginning with a vowel.
Make, making type, typist note, noted use, using
Note : the long vowels are also represented by other spellings.
c.Words which end in Cy change the y to I before the endings –es
Baby, babies city, cities family, families
Cry, cries study, studies
d.English spelling often uses two or more letters to represent one sound or no sound. (the letters in parenthess represent a single sound)
(CH, TCH):check, match
(CK) :plek, lack, lock
(DG-E) :bridge, judging
(GH) :cough, enough, through, bough, ought, through
(GN) :knight, knee
(MB) :comb, lamb
(NG) :sing, singer
(PH) :phone, philosophy, graph
(SH) :short, rush
(SI, SU):measure, vision
(SSi, TI):mission, nation
(TH) /ð /:then, mother, bathe, smooth
(TH) /Ɵ/:thin, mathematical, truth
(WR) :wrong, awry, write (Yunita Agus Sianipar dan Juli Rachmadani Hasibuan,2010:9-10)


C.WORD SPELLING
Spell 1say or write the letters of a word in correct order, Spelling 2act of forming words correctly from individual letters, ability to do this 3way in which word is spelt (Oxford LEARNER’S POCKET Dictionary New Edition, 2003:415)
Spelling words in English is challenging work. As a matter of fact, many native speakers of English have problems with spelling correctly. One of the main reasons for this is that many, many English words are NOT spelled as they are spoken. This difference between pronunciation and spelling causes a lot of confusion. The combination "ough" provides an excellent example (http://esl.about.com/od/writingintermediate/a/l_spell.htm)
Tough - pronounced - tuf (the 'u' sounding as in 'cup')
Through - pronounced - throo
Dough - pronounced - doe (long 'o')
Bought - pronounced - bawt
Spelling is a basic lesson in reading. Way of spelling is the forming of words with letters in an accepted order.
The way of people’s spelling depend on the area. As we know in language have two styles, first American style and second British style. So variant of spelling are many, depend on the country that use English as their language.

1.SPELLING:doubling of final consonants.
Many english words change their spelling before the endings –ed, -ing, and –er, -est. Words ending in a consonant may double it (eg.stop, stopping). The rules are as follow: (Michael Swan, 1980:568)
-A consonants is only doubled at the end of a word. Compare:
Hop, hopping BUT hope, hoping
Fat, fatter BUT fate, fater
Plan, planned BUT phone, phoned
-Doubling only happens when there is one consonant after one vowel letter, compare:
Fat, fatter BUT fast, faster (not fasstter)
Bet, betting BUT beat, beating (not beatting)
-In words of more than one sylable. The final consonant is only doubled if it is in a stressed syllable, compare:
Up’set, up’setting BUT ‘visit, ‘visiting
Be’gin, be’ginning BUT ‘open, ‘opening
Re’fer, re’ferring BUT ‘offer, ‘offering
‘galloping, ‘galloped NOT gallopping, gallopped
De’veloping, de’veloped NOT de’velopping, de’velopped
‘benefiting, ‘benefited NOT ‘benefitting, ‘benefitted
-In british english, final –l is doubled (after one vowel) even if the sylable is not stressed.
‘travel, ‘travelled ‘equal, ‘equalled
In american english, final –l is only usually doubled if the syilable is stressed. Compare:
Re’bel, re’belled ‘travel, ‘traveled
-Final –c is changed to –ck before –ed, -ing, -er:
Picnic, picnickers
-The lesson for doubling is to show that the vowel has a short sound. This is because a stressed vowel before one consonant usually has a long sound in the middle of a word.
2.SPELLING y and i
-Final –y usually changes to –i if something is added to a (eg: -ed –er –est –able –ment –ness –ly –ous –age)
Hurry, hurried easy, easier rely, reliable
Merry, merriment busy, business happy, happiest
Nouns/verbs ending in –y have plural/third persons forms in
Story, stories hurry, hurries spy, spies
-This change does not happen before endings beginning with –ing, -ish, -ize, -ism)
Try, trying study, studying baby, babyish
-This change does not happen if the-y comes after a vowel letter
Buy, buying play, played enjoy, enjoyment
Grey, greyish
Exeptions:
Say, said lay, laid pay, paid
-Final –ie changes to –y before –ing:
Die, dying lie, lying

3.SPELLING final –e
-When something is added to a word ending in –e, the –e is normal dropped before a vowel
Hope, hoping make, making note, notable
Fame, famous
This does not happen with words ending in –ee:
See, seeing agree, agreeable
Exceptions: like, likeable/likable mile, mileage/milage
-With words ending in –ge and –ce, the –e is not dropped before a or o
Courage, courageous replace, replaceable
-Final –e is not normally dropped before a consonant.
Excite, excitement hope, hopeful nice, nicely
Exceptions: words ending in –ue
Due, duly true, truly argue, argument
4.SPELLING adverb formation
-We often change an adjective into an adverb by adding –ly. When this happens, the adjective does not usually change its spelling.
Late, lately right, rightly glad, gladly
Hopeful, hopefully real, really medical, medically
Definite, defanately complete, completely
Note that final –e is not dropped (completely, not completly), and that if the adjective ends in –l, the adverb will have –ll (real, really not realy)
-Final –y changes to –i before –ly
Happy, happily easy, easily dry, drily
-If an adjective ends in –le, the adverb has –ly instead of –lely
Nable, nably idle, idly
-If an adjective ends in –ic, the adverb ends in –ically
Tragic, tragically domestic, domestically
-Exceptions: truly, duly, wholly, fully, shyle, slyly, publicly

5.SPELLING: ch and tch, k and ck
-After a single vowel, at the end of a word, we usually write –ck and –ich for the sounds /k/and /tf/
Back neck sick lack stuck
Catch fetch stitch batch butch
Exeptions: rich, which, such, much, detach, attach, yak
-After a consonant of after two vowel letters, we write –k and –ch for the same sounds:
Bank, work, talk break, book, soak
March peach, broach, coach
6.SPELLING: le and ei
The combination ei is not a common way to spell the sound/i:/. We normally write ie, except after c. (english children learn the thyme /i before e, except after e’.)
Believe chief field grief
Celling deceive receive receipt
Exeption: seize
Note that the spelling ei usually stands for the sound /ci/
Example:
Beige deign rein reign veil
Exception: foreign
7.SPELLING: -ise –ize
In British English, most words ending in –ise can also be spelt wize.
Mechanise/mechanize computerise/computerize
Realise/realize
Exceptions are words in two syllables (eg surprise) and advertise
In American English only –ize is used.
Note also analyse (GB):analyze (US)
For more information about differences between British and American spelling
8.SPELLING: capital tetters
-The days of the week, and the months, are written with capital letters at the beginning (but not usually the seasons)
Sunday Tuesday March September
BUT summer autumn
-Capital letters are used for the names of the planets (but not the earth, the sun or the moon)
Jupiters Mars Venus
-Capital letters are used for nationality words (nouns or adjectives)
He’s Russian I speak Russian Russian history
-The words north, east, south, and west are written with capital letters when they are used in place names;
-The Far East The West End North Africa
(of london)
-The names of professions have capital letters when they are used as titles. Compare:
He’s a professor He’s just been promoted colonel
Where ‘s Professor Jones? There’s Colonel Sanders

9.SPELLING: hyphons
-A hypen is the short line (-) that is out between two words in an expression like book-shop or ex-husband.
The rules about when to use hyphens are not very clear. If you are not sure wheather to put one in a particular expression, it is safest to leave it out.
The following points may help:
a.Hypens are common in compound adjectives like broken hearted, blue-eyed, heart-broken (made with –ed or a past participle)
b.When a group of words is used as an adjective before a noun, hyphens are often used. Compare:
He is out of work an out-of-work lorry-driver
It cost ten pounds a ten-pound note
c.In many cases, there is a connection between spelling and pronunciation, words which are put together (with a hyphen or as one word) usually have the main stress (spoken with the strongest force) on the first words expressions which are written separately usually have the main stress on the second part. Compare:
Book-case make-up
Paper bag to make up
-Hypens are also used to divide words at the ends of lines
....is not the policy of the present government, which was voted into power with a clear mandate to...

10.SPELLING: full stops with abbreviations
A full stop is the dot that comes at the end of a sentence. It is also often used after an abbreviated word, and after an initial letter that stands for a word or name ((Michael Swan, 1980:576)
Mr. Lewis Mr. Johnson T.S Ellot
Etc. E.g. U.S.A
S.E Asia
In modern English (especially British English), abbreviations are often written full stops.
Mr. Lewis Mr. Johnson T.S Ellot
Etc Eg USA
SE Asia
Full stops are not usually written in a group of initial Letters that is pronounced like a word (like NATO or UNO)
11.SPELLING and pronunciation: silent letters
-stle and –sten are pronounced /sl/ and /sn/ at the end of a word (t is silent)
Whistle castle listen
Fasten
-gn is pronounced /n/ at the beginning or end of a word(the g silent)
Sign foreign champagne
Gnome
-nth and –mn are pronounced /m/ at the end of a word
Climb comb dumb
Hymn autumn
Kn- is pronounced /n/ at the beginning of a word.
Know knife
Ps-, pn- dan pt- are pronounced /s/ /n/ and /i/ at the beginning of a word (the p is silent)
Psychology pneumatic
Pterodactyl ptomaine
-wh is pronounced /h/ before o at the beginning of a word
Who whose whole
In other cases, -wh is pronounced /w/ at the beginning of a word
Where what whip
Some people pronounce these words with /hw/ an ‘unvoiced w’ like hw, especially in the north of the england, in scotland, and in many parts of the United State
Where
Wr- is pronouned ‘ed at the beginning of a word.
Wrap write
-In British English r is not pronounced before a consonant
Board turn
In British English, r is only pronounced at the end of a word when the next word begins with a vowel sound and follows without a pauses.
Ear mother
The verb ending –cred is pronounced /∂d/
Wondered bothered
The ending –re is pronounced /∂(r)/
Theatre centre fire
In the word iron “ “ the r is silent
In American English, r is pronounced in all positions in a word
-Some other commons words with silent letters.
Silent l calm chalk could
Half palm salmon
Should talk walk Would
Silent h honest honour hour Heir
Silent d handkerchief sandwich Wednesday
Silent t christmasts often soften
Silent p cupboard
Silent c muscle (Michael Swan, 1980:568-578)

D.VARIANTS SPELLING
List of Variants spelling:
-Regional variation – different spelling in different regions. Mostly US vs UK/ Commonwealth spelling. Eg: color/colour, centre/center
-Historical variation – different spellings in different areas through the development of language. Eg: anaemia vs anaemia, coordinate vs coordinate.
-Style variation – Eg: naivety, naivete, naivete, naivete.
-Hyphenations / compounds – Some compound words are variously spelt with a hypen, with a space between the words, or just as a single word; there is often regional varience with these terms. Eg: tea cup, tea-cup, teacup.
-Common misspellings – A word may be very commonly misspelt. Although “everyone knows” that one version is a ‘misspelling’, nevertheless some way look the word up under the “wrong” spelling. In practice, this may just be early evidence for one of the others forms of varience developing. Eg: a lot, accommodation.
-Uncertain capitalization – the word is often spelt either with or without capitalization. Eg: Zapelin, zeppelin; LASER, laser. If the capitalization is going to be the only difference, then create just one real entry, and one redirect entry.

CHAPTER III

CONCLUSION

Pronunciation is a noun, way in which a langage or a particular word or sound is spoken. In English there are more than 40 sounds. Among these sounds there are some who have an extremely close so it is very difficult to be interpreted when heard by non-native speakers.
English alphabet is a Latin-based alphabet consisting of 26 letters, the same letters that are found in the Basic modern Latin alphabet (www. Wikipedia.com)
Spell 1say or write the letters of a word in correct order, Spelling 2act of forming words correctly from individual letters, ability to do this 3way in which word is spelt (Oxford LEARNER’S POCKET Dictionary New Edition, 2003:415)

REFERENCES

Swan, Michael.1980. Practical English Usage.Oxford University Press:London
Yunita, Agnes Sianipar.2010. Pronunciation Drills. Faculty of Languages and arts state University of Medan: Medan
Jones, Daniel.1986. The Pronunciation of English. Cambridge University:London
Hewings, Martin.2004. Pronunciation Practice Actility. Cambridge University Press: Cambridge
Oxford LEARNER’S POCKET Dictionary New Edition, 2003
Bybee, J. L. 2001. phonology and language Use. Cambridge University Press: Cambridge
Dillard. J. L. 1992. A History of American English. Longman, Essex
Downes, William. 1998. Language and Society. Cambridge University Press
Gerald Kelly.2000.How to Teach Pronunciation.Longman
Gimson. A. C.1980.An Introduction to the Pronunciation of English.Arnold, London
http://en.wiktionary.org/wiki/wiktionary:spelling_variants_in_entry_names
http://esl.about.com/od/writingintermediate/a/l_spell.htm